Makassar (ANTARA) - Warga pulau di wilayah Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan membeli 20 ekor hewan kurban yang didapat dari urunan atau membeli secara patungan.
"Tradisi kami mengadakan hewan kurban secara urunan dari dulu sampai sekarang. Rata-rata di sini nelayan memancing tenggiri. Tiap tahun berkurban menyisihkan uang hasil dari menjual tangkapan ikan tenggiri," kata warga pulau Haeruddin, Selasa.
Sebelum penyembelihan, seekor sapi kurban seberat 60 kilogram yang hendak dibawa ke Pulau Kodingareng sempat mengamuk di Dermaga Kayu Bangkoa, Jalan Pasar Ikan, Pantai Losari Kota Makassar.
Sapi tersebut lari hingga tercebur di pinggir laut hingga merapat di bawah dermaga setempat. Warga pulau akhirnya berjibaku mengangkat sapi tersebut.
Proses evakuasi berlangsung selama 30 menit sampai akhirnya sapi berhasil naik ke daratan, selanjutnya dibawa ke Pulau Kodingareng menggunakan kapal untuk disembelih pada momen Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah tahun 2024.
"Alhamdulillah, kami sempat menenangkan dan bisa dibawa. Sapi kurban ini dibawa Kepulauan Kodingareng. Alhamdulillah, tahun ini ada 20 ekor yang dikurbankan di kepulauan sampai ke Kodingareng," kata Haeruddin.
Sebanyak 20 ekor sapi tersebut merupakan hasil dari kongsi-kongsi warga pulau yang tersebar di tiga kelurahan dan empat pulau di Kecamatan Sangkarrang.
Empat pulau itu masing-masing Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Lompo, Pulau Barrang Caddi, dan Pulau Langkai masuk dalam administrasi Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar.
"Warga mengumpulkan uang secara berkelompok, dan itu sesuai dengan harga dan bobot sapi yang mau dikurbankan untuk periode tahun ini. Ini agar tidak memberatkan dari segi ekonomi," katanya menambahkan.