Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pangkep, Kamrussamad mengancam akan membawa permasalahan dugaan kecurangan oknum kadernya itu ke Prabowo Subianto jika Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan, tidak segera memprosesnya.
"Saya tidak ingin ada anggota maupun kader partai Gerindra yang melakukan apa saja demi meraih suara terbanyak dalam pemilu legislatif ini dan saya akan membawa kasus ini ke Pak Prabowo kalau di Pak Ketua Gerindra Sulsel tidak segera mengambil sikap," Katanya di Makassar, Minggu.
Menurut dia, sikap tegas dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harusnya menjadi contoh bagi para Ketua Partai Gerindra lainnya yang ada di provinsi maupun kabupaten dan kota lainnya di Indonesia.
Karena hanya dengan sikap tegas seperti itu, para pimpinan partai di daerah bisa membersihkan para kader dan anggotanya dari praktek tindakan yang tidak terpuji.
"Pak Prabowo punya cita-cita yakni memberikan pelajaran kepada rakyat Indonesia bagaimana menjadi bangsa yang bermartabat dan tidak diremehkan oleh bangsa lainnya dengan memilih pemimpin yang bersih dan tegas. Semua itu bisa didapatkan dari sistem yang baik," katanya.
Kamrussamad yang juga salah satu Caleg DPR-RI Dapil II Sulsel itu merasa miris dengan kelakuan salah seorang kader di partainya karena disaat partai dan ketuanya gencar melakukan sistem pemilu yang bersih dan bermartabat justru salah seorang kadernya diduga melakukan demikian.
"Ini jelas sangat memalukan karena partai dan ketua umum gencar berkampanye menolak cara-cara tidak bermartabat dalam pemilu dan mengingatkan rakyat untuk memilih pemimpin maupun wakil rakyat dari nurani karena kekuasaan tidak bisa dibeli dengan uang," ucapnya.
Maka dari itu, pihaknya mengingatkan Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel bersama jajaran elit untuk segera bersikap dan memproses caleg yang diduga melanggar konstitusi itu.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar Ketua Gerindra Sulsel dievaluasi karena melakukan pembiaran dengan tidak adanya inisiatif melakukan sidang etik atas salah seorang calegnya yakni AIDA yang diduga melakukan pelanggaran.
"Ketua DPD I Gerindra Sulsel, La Tinro itu harus dievaluasi karena membiarkan tumbuh bibit-bibit calon koruptor di internal partai," tegasnya saat memberikan penjelasan kepada wartawan.
Ia mengatakan, keberhasilan La Tinro La Tunrung membawa Partai Gerindra diurutan kedua pada tingkat Provinsi Sulsel ini dinilainya bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan.
Karena, salah seorang kader yang menjadi calon legislatif (Caleg) DPR-RI yakni AIDA diduga menggunakan cara-cara yang tidak bermartabat dalam memenangkan suara untuk meraih satu jatah kursi.
"Kalau Bapak La Tinro tidak mengevaluasinya dan membawanya ke dewan etik Partai Gerindra, maka tidak ada jalan lain yakni mengevaluasi Ketua DPD karena membiarkan bibit calon korupsi," kata Kamrussamad.
Dia menilai, amanat dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menginginkan pemilu yang bersih, jujur dan adil adalah harapan dan cita-cita luhur yang ingin diajarkannya pada rakyat Indonesia.
Tetapi, dugaan aksi `money politic` yang dilakukan oleh salah satu oknum kader Partai Gerindra itu yang membagi-bagikan uang kepada masyarakat demi meraih satu kursi di DPR-RI adalah pelanggaran berat dan pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi.
"Ini adalah pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi dan telah mencoreng partai khususnya keinginan luhur dan cita-cita dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto," tegasnya. FC Kuen