Pj Gubernur buka ruang dialog bersama mahasiswa bersinergi bangun Sulbar
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin membuka ruang dialog bersama seluruh elemen mahasiswa dan Organisasi Kepemudaan (OKP) di daerah itu, untuk bersama-sama dan bersinergi dalam membangun Sulbar.
"Sinergisitas antara pemerintah, mahasiswa, OKP, dan masyarakat, tanpa kepentingan politik atau ekonomi pribadi, sangat penting dalam membangun wilayah ini," kata Bahtiar saat bersilaturahim bersama sejumlah OKP, elemen mahasiswa, dan forkopimda, di Mamuju, Minggu.
Dialog bersama elemen mahasiswa dan OKP serta forkopimda di Sulbar itu menurut Bahtiar, menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Sulbar.
"Kehadiran forkopimda ini untuk memberikan ruang kepada OKP dan elemen mahasiswa menyampaikan pendapat dan gagasan demi kemajuan Provinsi Sulbar," ujar Bahtiar.
Penjabat gubernur itu juga berharap agar mahasiswa dan OKP lebih sering berdialog dengan pemerintah, dan bersama-sama sama bergerak mengelola alam secara bijaksana agar ke depan bermanfaat bagi peradaban.
"Setelah pertemuan ini bagaimana teman-teman bisa menjadi bagian dari program yang akan dijalankan pemerintah. Kita tumbuh bersama sebab program ini bukan kepada siapa tetapi untuk masyarakat," terang Bahtiar.
Sementara Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Hukum Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Farhanuddin MSi mengatakan, dengan duduk bersama disertai data, akan membawa hasil berkualitas.
"Di tanah Mandar -Sulbar- ini kita sudah lama punya tradisi berdialog menemukan solusi yang disebut Sirumung Karaya, yang kemudian menghasilkan Assamaturuang, dan lahirlah Assamalewuang atau kesepakatan dalam kebersamaan," kata Farhanuddin.
Ketua Pusat Studi Pemilu dan Politik Lokal (Pusmipol) Unsulbar itu meminta, silaturahim atau dialog antara pemerintah provinsi, OKP, mahasiswa, dan masyarakat intens dilakukan dan juga digelar di lima kabupaten lainnya di Sulbar.
"Mendengarkan, merespon aspirasi mahasiswa, pemuda, dan masyarakat umum, penting untuk memastikan partisipasi warga dalam pembangunan," kata Farhanuddin.
Dalam dialog tersebut, penjabat gubernur membuka seluas-luasnya kepada elemen mahasiswa dan OKP untuk menyampaikan pandangan dan pendapatnya atas program pemprov Sulbar.
Ketua HMI Manakarra Cabang Mamuju Ansar menilai, dialog bersama pemerintah dan unsur forkopimda menjadi hal yang ditunggu-tunggu dan menjadi budaya "Sipakalaqbi" atau saling menghormati di Sulbar, demi menyelesaikan sebuah permasalahan.
Terkait program pemerintah, para mahasiswa dan pemuda juga mendukung program penjabat gubernur dalam mendorong sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan.
Hal lain yang menjadi aspirasi mahasiswa dan pemuda adalah mengenai konflik agraria yang melibatkan perusahaan dan masyarakat, penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, kasus pelecehan yang perlu mendapat perhatian lebih serta anak putus sekolah.
"Sinergisitas antara pemerintah, mahasiswa, OKP, dan masyarakat, tanpa kepentingan politik atau ekonomi pribadi, sangat penting dalam membangun wilayah ini," kata Bahtiar saat bersilaturahim bersama sejumlah OKP, elemen mahasiswa, dan forkopimda, di Mamuju, Minggu.
Dialog bersama elemen mahasiswa dan OKP serta forkopimda di Sulbar itu menurut Bahtiar, menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Sulbar.
"Kehadiran forkopimda ini untuk memberikan ruang kepada OKP dan elemen mahasiswa menyampaikan pendapat dan gagasan demi kemajuan Provinsi Sulbar," ujar Bahtiar.
Penjabat gubernur itu juga berharap agar mahasiswa dan OKP lebih sering berdialog dengan pemerintah, dan bersama-sama sama bergerak mengelola alam secara bijaksana agar ke depan bermanfaat bagi peradaban.
"Setelah pertemuan ini bagaimana teman-teman bisa menjadi bagian dari program yang akan dijalankan pemerintah. Kita tumbuh bersama sebab program ini bukan kepada siapa tetapi untuk masyarakat," terang Bahtiar.
Sementara Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Hukum Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Farhanuddin MSi mengatakan, dengan duduk bersama disertai data, akan membawa hasil berkualitas.
"Di tanah Mandar -Sulbar- ini kita sudah lama punya tradisi berdialog menemukan solusi yang disebut Sirumung Karaya, yang kemudian menghasilkan Assamaturuang, dan lahirlah Assamalewuang atau kesepakatan dalam kebersamaan," kata Farhanuddin.
Ketua Pusat Studi Pemilu dan Politik Lokal (Pusmipol) Unsulbar itu meminta, silaturahim atau dialog antara pemerintah provinsi, OKP, mahasiswa, dan masyarakat intens dilakukan dan juga digelar di lima kabupaten lainnya di Sulbar.
"Mendengarkan, merespon aspirasi mahasiswa, pemuda, dan masyarakat umum, penting untuk memastikan partisipasi warga dalam pembangunan," kata Farhanuddin.
Dalam dialog tersebut, penjabat gubernur membuka seluas-luasnya kepada elemen mahasiswa dan OKP untuk menyampaikan pandangan dan pendapatnya atas program pemprov Sulbar.
Ketua HMI Manakarra Cabang Mamuju Ansar menilai, dialog bersama pemerintah dan unsur forkopimda menjadi hal yang ditunggu-tunggu dan menjadi budaya "Sipakalaqbi" atau saling menghormati di Sulbar, demi menyelesaikan sebuah permasalahan.
Terkait program pemerintah, para mahasiswa dan pemuda juga mendukung program penjabat gubernur dalam mendorong sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan.
Hal lain yang menjadi aspirasi mahasiswa dan pemuda adalah mengenai konflik agraria yang melibatkan perusahaan dan masyarakat, penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, kasus pelecehan yang perlu mendapat perhatian lebih serta anak putus sekolah.