Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Selatan Muhammad Tonang saat pembukaan seleksi tahap II Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Arab Saudi mengatakan proses seleksi dilakukan dengan transparan.
"Seleksi petugas tahun ini tidak ada intervensi dan dilaksanakan secara transparan karena kita ingin yang nantinya lolos jadi petugas haji baik kloter maupun non kloter betul-betul sosok yang kompeten, kredibel dan berintegritas baik dari sisi wawasan maupun kecakapan," ujarnya di Makassar, Jumat.
Muhammad Tonang mengatakan seleksi PPIH sesuai amanah Undang-undang No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Ia menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya sehingga jemaah dapat menunaikan ibadah hajinya dengan aman, nyaman dan sesuai dengan tuntunan agama.
"Dalam menjalankan misi di atas, petugas haji berada di garda terdepan yang dapat memberikan fungsi pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada Jemaah haji," katanya.
Tonang menyampaikan jika nantinya para petugas haji yang lolos diberikan kesempatan dan terpilih menjadi petugas haji semoga bisa tetap menjadi sosok yang tawadhu, bijaksana dan tidak angkuh dalam melayani jamaah haji.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI H. Arsad Hidayat saat membuka seleksi PPIH tahap II di Makassar, Kamis (5/12), mengatakan pemerintah bertekad akan memberikan pelayanan haji yang aman, nyaman, dan terbaik kepada jemaah dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2025M.
"Penyelenggaraan haji yang aman, nyaman dan terbaik ini salah satunya dapat diwujudkan dengan seleksi PPIH yang transparan dan akuntabel sehingga menghasilkan petugas-petugas yang kompeten, berintegritas dan profesional dalam melayani jemaah haji," katanya.
Arsad Hidayat mengatakan penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang melibatkan banyak pemangku kepentingan haji baik dari kementerian, lembaga, badan dan seluruh pihak terkait di dalam negeri maupun Arab Saudi.
"Penyelenggaraan ibadah haji ini melibatkan banyak pemangku kepentingan, sehingga diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik dan sinergisitas untuk mendukung kelancaran dan kesuksesannya," ujarnya.
Utusan Khusus Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Agus Salim Said di kesempatan tersebut juga Kembali menegaskan agar peserta dan Penyelenggara tidak main-main dalam seleksi petugas ini.
“Komitmen BP Haji dan Kemenag menyelenggarakan Seleksi Petugas ini dengan penuh transparansi dan bebas intervensi. Kita Bersama menginginkan dalam seleksi ini lahir calon calon Pelayan Tamu Allah yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan Jemaah haji kita, Semoga tidak ada lagi kecurigaan dalam seleksi petugas haji dan seleksi benar-benar berjalan secara transparan," terangnya.
Seleksi PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahap 2 Tahun 1446H/2025M digelar secara serentak di 34 Provinsi seluruh Indonesia dengan tahapan tes kompetensi/CAT, wawancara pendalaman tugas fungsi serta komitmen pelayanan petugas haji.
Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel H. Ikbal Ismail memaparkan bahwa Seleksi PPIH Kloter dan Arab Saudi tingkat Kanwil Kemenag Sulsel diikuti 2.577 orang peserta dengan tiga formasi yakni Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter dan PPIH Non Kloter.
Peserta yang lolos verifikasi dan mengikuti ujian CAT tahap I sebanyak 526 orang dan yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap II sebanyak 82 orang, dengan rincian, Ketua Kloter 37 orang, Pembimbing Ibadah Kloter 33 orang, Layanan Transportasi 3 orang, Layanan Konsumsi 3 orang, Bimbingan Ibadah 3 orang, Siskohat 3 orang.