Makassar (ANTARA) - Yayasan Islamic Center Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Sulawesi Selatan, melibatkan pihak kepolisian dan TNI untuk menekan aksi kriminalitas di area Masjid Al Markaz Al Islami selama bulan suci Ramadhan.
"Ancaman kriminalitas itu termasuk juga parkir liar hingga peredaran celengan liar yang hampir tiap tahun beredar, jadi kami butuh support system dari sejumlah pihak pengamanan seperti kepolisian dan TNI," ujar Ketua Harian Yayasan Islamic Center Masjid Al Markaz Prof Mustari Mustafa di Makassar, Jumat.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkan sebanyak 18 orang dari pasukan keamanan untuk memantau aktivitas di area masjid selama Ramadhan.
Adapun pendukung keamanan dari pihak kepolisian dan TNI terdiri dari tujuh hingga delapan orang personel, serta intel yang melakukan pengawasan dan didukung oleh keberadaan mobil Jatanras untuk memberi efek terapi bagi oknum-oknum yang melakukan tindak kriminalitas di area Masjid Al Markaz.
"Dari pihak Al Markaz, kami telah menyiapkan seragam khusus dan id card bagi tukang parkir untuk membedakan petugas liar dan petugas Al Markaz," tambah dia.
Mustari menyebut, pembenahan dan perbaikan terhadap aktivitas di masjid ikon Sulawesi Selatan ini terus dilakukan, salah satunya pada pelaksanaan Bazar Ramadhan di area masjid.
Pihak Yayasan Masjid Al Markaz telah melakukan pelatihan kepada para pelaku UMKM yang terlibat dalam Bazar Ramadhan di area Masjid Al Markaz agar menjaga kebersihan.
"Program rutin kami laksanakan dengan perbaikan seperti bazar, semuanya kami rapikan, pelaku UMKM ini telah kami coaching agar tetap mengutamakan sholat dan jaga kebersihan," ujarnya.
Bukan itu saja, bersama Bank Indonesia (BI), pihak Pengurus Yayasan Masjid Al Markaz ikut dalam penanganan penyebaran uang palsu melalui gerai yang disiapkan sejak awal Ramadhan. Hal tersebut mengingat temuan kasus uang palsu ini ditemukan di Sulawesi Selatan.