Makassar (ANTARA) - KALLA Group sebagai salah satu kelompok usaha terbesar di Indonesia Timur, siap memasang enam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkup unit bisnisnya sebagai upaya dalam menekan emisi karbon dan mendukung penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Chief Legal & Sustainability Officer KALLA Subhan Djaya Mappaturung di Makassar, Kamis, menyebut listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini dapat dikonversi ke Renewable Energy Certificate (REC) yang bermanfaat sebagai branding, kepatuhan regulasi, daya tarik investor, dan dukungan terhadap transisi energi hijau global.
"Pemasangan panel surya pada seluruh site ditargetkan rampung pada akhir 2025," kata dia.
Adapun rencana pemasangan PLTS pada enam site yaitu NIPAH Park dan Kalla Toyota Gowa, Mal Ratu Indah, Kalla Toyota Palu, Kalla Toyota Parepare, dan Kalla Toyota Maros.
Penggunaan PLTS oleh KALLA ini ditargetkan bakal memiliki kapasitas 887,6 kWp yang dapat menghasilkan 1,2 Gigawatt per tahun.
Pada tahap awal, KALLA bekerja sama Suryanesia sebagai salah satu perusahaan tenaga surya memasang PLTS pada dua perusahaan KALLA, yakni Nipah Park dan Kalla Toyota Gowa.
Khusus NIPAH Park memiliki kapasitas 360,95 kWp yang dapat menghasilkan 532.144 kWh tiap tahun, sementara Kalla Toyota Gowa dapat memiliki kapasitas 25,74 kWp yang dapat menghasilkan 39.107 kWh per tahun.
"Dua site sudah selesai, yakni di NIPAH Park dan Kalla Toyota Gowa yang sistemnya sudah siap dioperasikan dan telah melewati uji kelayakan oleh PLN," ujar Subhan.
Subhan juga memastikan bahwa proyek PLTS ini sejalan dengan pilar Lingkungan dalam ESG (Environment, Social & Governance) sebagai misi perusahaan terbaru “Berkomitmen untuk Menjaga dan Melestarikan Lingkungan”.
"Inilah yang akan kami wujudkan dalam penerapan prinsip-prinsip ESG di seluruh unit bisnis KALLA,” sebut Subhan.