Makassar (ANTARA) - Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulseltrabar) Wibawa Pram Sihombing mengatakan komposisi barang milik negara (BMN) di Sulsel didominasi oleh aset tanah senilai Rp156,64 triliun.
"Setelah tanah, BMN berikutnya adalah bangunan senilai Rp17,74 triliun serta jalan irigasi dan jaringan senilai Rp30,95 triliun," kata Wibawa di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan aset lainnya mencakup peralatan dan mesin, konstruksi dalam pengerjaan, aset tetap lainnya dan aset tak berwujud.
Sementara nilai BMN di wilayah Sulsel hingga Maret 2025 mencapai Rp222,15 triliun. Angka tersebut mencerminkan pemanfaatan aset negara yang strategis untuk mendukung operasional kementerian atau lembaga serta pelayanan kepada masyarakat, sekaligus sebagai salah satu sumber penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Lebih jauh dijelaskan BMN memiliki peran penting tidak hanya sebagai sarana operasional, tetapi juga pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Khusus PNBP dari realisasi pengelolaan BMN di SulSel hingga Maret 2025 mencatat senilai Rp6,68 miliar atau 17,80 persen dari target tahunan sebesar Rp37,5 miliar.
Sumber PNBP terbesar berasal dari pendapatan atas pendayagunaan BMN dan kontribusi satuan kerja badan layanan umum (BLU).
Sementara di sektor pendidikan, nilai BMN mencapai Rp13,56 triliun yang asetnya tersebar di berbagai institusi, terutama pada perguruan tinggi negeri yang mencatatkan nilai aset sebesar Rp7,87 triliun lebih.
Selanjutnya disusul perguruan tinggi kedinasan sebesar Rp3,85 triliun lebih, Madrasah Aliyah Rp1,4 triliun lebih dan Madrasah Tsanawiyah Rp388,30 miliar.