Makassar (ANTARA) - Puluhan warga binaan beserta pegawai atau sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjalani tes urine sebagai langkah antisipasi dan pencegahan peredaran narkotika di lingkungan penjara.
"Tes urine ini bagi seluruh pegawai dan warga binaan dilakukan secara acak termasuk mengecek seluruh ponsel pegawai lapas guna memastikan tidak ada yang mencurigakan," kata Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan dan Kepatuhan Internal Lapas Bulukumba, Herman Anwar, Ahad.
Pemeriksaan urine tersebut sebagai upaya memutus mata rantai peredaran narkotika di lingkup lapas termasuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di penjara.
Hanya saja, dari pemeriksaan urine tersebut tidak temukan pegawai maupun warga binaan yang hasilnya positif. Kendati demikian, kata Herman, tes urine tetap dilaksanakan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Selain tes urine, tim gabungan juga melaksanakan razia penggeledahan kamar serta blok hunian tahanan maupun narapidana di lapas setempat.
Terdapat tiga blok digeledah yakni Blok Santri, Blok Cempaka, dan Blok Flamboyan yang dilakukan secara acak oleh Tim Gabungan Kanwil Direktorat Jenderal Lapas (Ditjenpas) dan Tim Satopspatnal Lapas Bulukumba.
Dari penggeledahan itu, sejumlah barang dilarang ditemukan tim di blok hunian warga binaan yang dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban di lapas untuk disita. Namun tidak ditemukan barang terlarang seperti narkoba, miras dan ponsel.
Kakanwil Ditjenpas Sulsel Rudy Fernando Sianturi menuturkan, telah menginstruksikan tim melakukan Sidak kepada Warga binaan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Lapas Bulukumba dalam keadaan kondusif dan bersih dari peredaran narkoba.
Bahkan pegawai dan warga binaan juga dilakukan tes urine guna memastikan tidak ada pegawai maupun tahanan yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.
Ponsel pegawai turut diperiksa, tujuannya kata dia, untuk memantau aktivitas Judi Online ataupun transaksi mencurigakan, serta mencegah berbagai penyalahgunaan wewenang dan menghindari berbagai pelanggaran yang mencoreng citra Pemasyarakatan.
"Semua pemeriksaan dilakukan secara profesional, adil, transparan dan komitmen kami dalam menjaga kepercayaan publik terhadap Pemasyarakatan," katanya menambahkan.