Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan Asrul Sani mengemukakan bahwa target investasi daerahnya pada 2025 sebesar dari Rp16 triliun atau turun Rp3 triliun dibanding tahun sebelumnya.
"Penurunan target hingga Rp3 triliun ini terjadi setelah dilakukan komunikasi dengan Kementerian Investasi," kata Asrul Sani di Makassar, Selasa.
Dari hasil komunikasi, nilai Rp19 triliun ini terlalu tinggi sesuai data investasi lima tahun terakhir, sementara pencapaian tertinggi berada di angka Rp16 triliun. "Makanya target investasi diturunkan jadi Rp16 triliun," lanjut Asrul Sani.
Apalagi, diakuinya, bahwa investasi di Sulsel masih bergantung pada proyek-proyek pemerintah, sementara kebijakan efisiensi telah diterapkan oleh Pemerintah Pusat.
Terkait percepatan peningkatan investasi, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman telah meminta pembentukan desk peningkatan investasi yang tujuannya mendorong investasi dari sektor swasta yang dinilai menjadi tantangan.
Asrul Sani menyebutkan dua proyek sektor transportasi sangat berpeluang mendapatkan investor swasta yaitu keberlanjutan proyek Kereta Api dan juga pesawat air atau "sea plane".
"Apalagi transportasi yang baik dapat mendukung semua sektor usaha, sedangkan untuk 'sea plane' sudah ada yang menyatakan minat namun masih dipelajari," tambah Asrul.
Dalam upaya mendorong pihak swasta bisa terlibat dalam keberlanjutan kereta api tersebut, DPMPTSP telah meminta kepada daerah-daerah yang dilalui kereta api untuk dapat membuka diri terhadap peluang investasi. Misalnya, pada sektor perumahan, sehingga investor swasta tertarik berinvestasi di daerah.