Makassar (ANTARA) - PT Cipta Agri Pratama (CAP) yang bertindak sebagai offtaker utama berhasil melakukan ekspor perdana terhadap produk pertanian pisang cavendish dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang menembus pasar internasional tujuan Korea Selatan.
Sebanyak satu kontainer atau sekitar 20 ton pisang cavendish yang telah dikirim ke Korea Selatan itu merupakan hasil pertanian para petani di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Direktur PT CAP Rio Erlangga melalui keterangannya di Makassar, Minggu, menyatakan bahwa keberhasilan ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Bank BPD Sulselbar sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kelompok tani setempat.
"Dalam skema kemitraan ini, petani mendapatkan jaminan harga selama lima tahun, yang memberikan kepastian pasar dan mendorong peningkatan produksi," kata dia.
Saat ini, luas lahan pisang cavendish yang telah ditanam di Kecamatan Kahu mencapai sekitar 13 hektare dan akan terus dikembangkan.
Program ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo dalam mendorong model bisnis pertanian berbasis korporasi dan skala ekonomi efisien. Tujuannya adalah untuk memperluas akses petani terhadap pembiayaan, teknologi, dan memperkuat sistem pemasaran.
Menurut Rio, permintaan pasar untuk pisang cavendish dari Korea Selatan sangat tinggi, dengan kebutuhan mencapai 20 kontainer per bulan atau setara 400 ton. Selain itu, pasar Oman juga tengah menanti pasokan pisang cavendish dari Sulawesi Selatan, yang menunjukkan potensi besar ekspor ke Timur Tengah.
Selain di Kabupaten Bone, penanaman perdana pisang cavendish juga telah dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Kabupaten Sidrap, Gowa, dan Bantaeng.
Dengan pengembangan lebih lanjut di berbagai wilayah Sulawesi Selatan, program ini diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan ekspor, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan daerah.