Mamuju (ANTARA) - Lahan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang memiliki tingkat kesuburan tinggi sangat cocok untuk pengembangan pisang Cavendish.
"Lahan yang subur di Sulbar cocok untuk pengembangan pisang Cavendish karena sangat cepat dipanen, sehingga masyarakat Sulbar harus mengembangkan komoditi ini karena akan meningkatkan kesejahteraannya," kata Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, di daerah lain di Indonesia membutuhkan waktu sampai sembilan bulan untuk melakukan panen pisang Cavendish ketika dikembangkan.
Sementara di Sulbar kata Gubernur, petani hanya akan membutuhkan hingga tujuh bulan untuk menikmati hasil panen pisang Cavendishnya karena Sulbar memiliki lahan yang subur dan iklimnya cocok bertanam pisang.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat di Sulbar dapat memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk memulai menanam pisang Cavendish untuk meningkatkan pendapatan.
"Pisang Cavendish yang ditanam di kompleks kantor Gubernur Sulbar sejak Juli 2024 kini sudah bisa dipanen, itu artinya ini peluang akan memajukan ekonomi masyakarat Sulbar ketika dikembangkan," katanya.
Ia mengatakan, pisang cavendish memiliki peluang pasar yang sangat jelas karena tersedia perusahaan yang akan memberinya dari petani yakni PT Cipta Agri Pratama (CAP), selain itu harganya tinggi yakni sekitar Rp27.000 untuk tiga biji pisang ketika dijual.
"Pemprov Sulbar sendiri telah melakukan kerjasama dengan PT CAP mengembangkan pisang Cavendish seluas 1000 hektare di Provinsi Sulbar," katanya.
Program itu dilaksanakan dengan melibatkan kelompok tani dengan memenafaatkan dana kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan untuk meningkatkan ekonomi Sulbar.