Makassar (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan Andi Eka Prasetya menyebut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sulsel bertumbuh pesat dengan melihat peningkatan jumlahnya dari tahun ke tahun.
"Di Sulsel UMKM tumbuh pesat, pada 2019 terdapat 944 ribu UMKM, kemudian naik 1,2 juta UMKM pada 2020, dan bertambah menjadi 1,5 juta UMKM pada 2021, hingga pada 2024 naik menjadi 1,8 juta UMKM," kata Andi Eka mengutip dadta BPS Sulsel dan Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel disela kehadirannya di Kantor Pelindo Regional 4, Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, dengan perkembangan UMKM tersebut, maka peran stakeholder ataupun swasta sangat penting untuk membantu memberikan pembinaan, bahkan bantuan modal usaha dengan skema syariah seperti yang ditawarkan pihak perbankan, termasuk memperkenalkan dengan platform pembayaran ataupun pembelian digital lewat barcode, sangat penting dikenal dan diadopsi oleh pelaku UMKM agar tak tertinggal dari sisi pemasaran.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Andi Eka, Pemerintah Provinsi Sulsel terus mendukung dan membuka peluang dan kesempatan bagi UMKM untuk berkembang dan berinovasi.
Karena itu, dengan kemitraan atau kolaborasi dengan pihak swasta, akan terbuka kesempatan bagi UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya, sehingga dapat diterima oleh pasar dalam dan luar negeri.
"Pentingnya mengikuti dan belajar tentang pemasaran, penggunaan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar, dan sebagainya akan diperoleh pada kegiatan SPJM Support UMKM 2025," ujarnya.
Dia juga mengapresiasi berbagai pihak untuk mendorong 30 pelaku UMKM yang lolos kurasi untuk meningkatkan kapasitasnya.
Hal itu dengan harapan para pelaku UMKM yang sudah mendapatkan pembinaan bisa mandiri dan kelak sudah bisa naik kelas. serta produknya bisa menembus pasar global.
Salah seorang pelaku UMKM, Irwandi mengaku bersyukur dapat masuk 30 besar untuk diseleksi menjadi 10 besar dan kemudian 3 UMKM terbaik.
"Pada kegiatan ini, bukan sekedar ajang mencari hadiah, tetapi di sini kami diberikan pelatihan dengan berbagai macam materi agar kami dapat berkompetisi dan adaptif terhadap perubahan pasar yang serba cepat," kata Owner Cafe Kiva Han yang memasarkan produk kopi Toraja dari gabungan hasil tanaman kopi di tiga wilayah pegunungan Kabupaten Tana Toraja.
