Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui UPT RSUD Haji Makassar melakukan pendampingan medis serta pemberian pemberian makanan tambahan pemulihan (PKMK) berupa susu formula khusus bagi 200 balita yang terindikasi mengalami stunting.
Direktur UPT RSUD Haji Makassar dr Evi Mustikawati Arifin di Makassar, Kamis, menyampaikan program yang turut didukung Dinkes Makassar ini diawali dengan proses skrining awal oleh tenaga profesional agar balita mendapatkan intervensi sesuai kondisi kesehatannya.
“Sebelum pemberian PKMK, maka kami melaksanakan skrining awal yang dilakukan oleh tim stunting profesional, terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik, dan tenaga kesehatan lainnya,” sebutnya.
Skrining dilakukan di ruang vaksinasi UPT RSUD Haji Makassar. Sebanyak 200 balita dari wilayah kerja puskesmas sekitar dikirimkan untuk menjalani proses ini sebagai langkah awal sebelum mendapatkan PKMK.
Ia menjelaskan, program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting menuju target prevalensi nasional sebesar 14 persen pada tahun 2025, sebagaimana dicanangkan dalam agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Hal ini, lanjut dia, juga sesuai arahan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, terkait pencegahan dan penurunan angka stunting akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan.
“Kami berharap, dukungan dari semua pihak dan kesadaran orang tua akan pentingnya gizi seimbang sejak dini dapat menjadi kunci utama mencegah stunting,” ujarnya.
Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting merupakan strategi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Intervensi sensitif seperti pemberian makanan tambahan bergizi menjadi salah satu langkah penting di samping edukasi dan peningkatan layanan kesehatan dasar.