Makassar (ANTARA) - Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengatakan, penanganan stunting di wilayah dilakukan secara kolaboratif, untuk mengejar target zero stunting.
"Penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama yang dilakukan secara kolaboratif. Tanpa kolaborasi yang baik, maka Bulukumba zero stunting sulit diwujudkan," kata bupati Bulukumba yang akrab disapa Andi Utta saat dikonfirmasi dari Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, pihak pemda dan masyarakat harus malu dengan angka stunting yang sangat tinggi. Karena itu, dengan rasa malu itu semua pihak harus bekerja sama untuk menekan angka prevalesi stunting di Bumi Panrita Lopi ini.
"Kalau kita malu, mari sama-sama kerjakan. Harta kita tidak akan berkurang karena membantu orang yang susah. Harus kita tanamkan, kita diberi berkah oleh Allah, maka kita harus berbagi," ujarnya.
Menurut dia, pentingnya penanganan stunting ini secara kolaboratif dengan melibatkan semua pihak, terutama adanya bapak angkat anak dtunting (BAAS) yang telah dibentuk sejak 2023 lalu.
Karena itu, dia mengajak semua elemen untuk tetap peduli dalam pencegahan dan penanganan stunting, salah satu cara dengan menggelar lelang penangan stunting seperti yang dilakukan malam lalu yang menghasilkan alokasi anggaran Rp474,8 juta dalam 30 menit untuk membiayai 295 orang anak balita yang berpotensi ataupun berstatus stunting.
"Saya apresiasi semua pihak yang bekerja maksimal dalam menurunkan angka stunting, termasuk bantuan CSR perusahaan," ujar Andi Utta.
Pemkab Bulukumba telah menurunkan angka stunting sebesar 8, 5 persen pada 2024, yakni dari angka prevalensi stunting 33,7 persen pada 2023, kemudian turun menjadi 25,2 persen di akhir 2024.