Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mentargetkan pertumbuhan ekonomi delapan persen di tahun 2029 dengan melaksanakan pembangunan sektor unggulan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar, Junda Maulana, di Mamuju, Selasa, mengatakan, Pemprov Sulbar melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) pembangunan ekonomi Sulbar untuk membahas strategi dalam mencapai target pertumbuhan delapan persen pada lima tahun ke depan atau pada 2029.
Ia mengatakan, terdapat berbagai langkah dan berbagai inisiatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah termasuk dengan melaksanakan pengembangan infrastruktur.
Selain itu, memberikan dukungan terhadap usaha kecil dan menengah, dengan melakukan promosi produk, khususnya untuk komoditas utama Sulbar seperti kakao dan kopi.
"Pemprov Sulbar akan mendorong peningkatan investasi dengan meningkatkan infrastruktur meningkatkan konektivitas wilayah, serta meningkatkan tata kelola pemerintahan," katanya.
Ia berharap, misi Pemprov Sulbar melalui program panca daya dengan mendorong ekonomi inklusif dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat hingga 4,87 persen dapat diwujudkan.
"Kolaborasi lintas sektor juga sangat penting dilakukan disamping melakukan pemetaan potensi ekonomi dan pengembangan produk bernilai tambah serta meningkatkan infrastruktur ekonomi strategis untuk mendukung pertumbuhan UMKM Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, tantangan yang dihadapi petani Sulbar saat ini, adalah karena ketidakpastian pasar sehingga dibutuhkan program peningkatan kepercayaan antara petani dan pelaku ekonomi untuk meningkatkan produksi dan daya saing.
Sehingga, Pemprov Sulbar juga akan berkolaborasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui sistem digitalisasi, sertifikasi halal, dan inklusivitas keuangan.

