Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menargetkan daerah itu mampu memproduksi 203.000 ton beras per tahun, sebagai bagian dari upaya mendukung program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan.
"Kita targetkan Sulbar mampu memproduksi beras sebanyak 203.000 ton per tahun," kata Gubernur Sulbar Suhardi Duka di Mamuju, Sabtu.
Hal itu disampaikan Suhardi Duka saat rapat koordinasi monitoring dan percepatan Survei, Investigasi dan Desain (SID) cetak sawah, serta konstruksi optimalisasi lahan dan pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para Kepala Dinas Pertanian dari enam kabupaten se-Sulbar serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Rapat koordinasi itu menjadi bagian dari langkah konkret Pemprov Sulbar dalam mengejar target luas tanam dan menjaga ketahanan pangan regional di tengah ancaman krisis pangan nasional dan global.
Gubernur juga menyampaikan bahwa Provinsi Sulbar pada 2025 hanya menyanggupi pencetakan sawah baru seluas 1.300 hektare dari rencana awal sebesar 4.060,67 hektare.
Menyikapi keterbatasan lahan, Gubernur mendorong para Kepala Dinas Pertanian untuk mengajukan wilayah berpotensi cetak sawah meski berada di kawasan hutan lindung, selama tidak termasuk dalam kawasan konservasi.
"Asalkan tidak berada di kawasan konservasi, nanti saya yang akan urus ke pemerintah pusat untuk pelepasan hutan lindung. Itu menjadi urusan saya sebagai gubernur," tegas Suhardi Duka.
Namun Gubernur mengakui, sejumlah tantangan masih membayangi, selain keterbatasan lahan, juga masih masifnya alih fungsi lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit.
"Kita harus serius. Banyak lahan yang sebenarnya bisa dicetak jadi sawah tapi terhalang status kawasan. Nah, data potensi-potensi itu kita siapkan, nanti kita bawa ke Jakarta untuk minta pelepasan," kata Suhardi Duka.

