Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan frekuensi gempa bumi susulan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mulai menurun setidaknya sampai dengan Sabtu pagi.
"Hingga pukul 11:00 Wita diikuti sebanyak 148 aktivitas gempa susulan pascagempa utama bermagnitudo 5,7 pada Kamis malam," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu.
Ia menyebutkan bahwa dari hasil pemantauan terkini, frekuensi gempa susulan tersebut cenderung menurun secara bertahap yang menunjukkan indikasi pelemahan aktivitas seismik.
Berdasarkan data BMKG diketahui gempa susulan terbanyak terjadi dalam enam jam pertama usai gempa utama, dengan frekuensi 44 kali. Adapun jumlah tersebut menurun secara konsisten hingga periode terakhir hanya tercatat empat gempa dalam enam jam.
BMKG juga mencatat bahwa magnitudo gempa susulan bervariasi, mulai dari yang terkecil magnitudo 1,6 hingga yang terbesar mencapai magnitudo 5,5.
Menurut dia, sebagian besar gempa susulan berada pada skala ringan dan tidak dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap potensi gempa yang bisa merusak jika berada di kedalaman dangkal dan dekat dengan permukiman.
Warga juga diharapkan memeriksa kembali struktur bangunan tempat tinggal dan menjauhi bangunan retak atau tidak layak.
Hingga saat ini BMKG belum mendeteksi ada potensi tsunami namun monitoring terus dilakukan secara intensif.
"Kami akan menyampaikan pembaruan informasi gempa secara berkala melalui kanal resmi BMKG,” kata Daryono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Frekuensi gempa susulan di Poso mulai menurun

