Makassar (ANTARA) - Almaz Fried Chicken sebagai salah satu resto siap saji yang baru ekspansi ke Kota Makassar, juga melakukan syiar Islam dibalik bisnis ayam goreng yang dijajakan.
CEO Almaz Okta Wirawan melalui keterangannya di Makassar, Sabtu mengemukakan bahwa bisnis ayam goreng khas Saudi menjadi salah satu jalan untuk mensyiarkan Islam, melalui berbagai syarat wajib bagi para pekerja hingga mengingatkan kepada customer terkait ibadah.
"Kita wajibkan mereka (karyawan) untuk shalat lima waktu, bahkan shalat shubuh harus di masjid bagi laki-laki, absen setiap Senin sampai Jumat. Sementara costumer kami ingatkan sholat saat memasuki waktu sholat," ujarnya.
Okta memastikan para karyawannya tidak hanya belajar mengoperasikan outlet dan meningkatkan omset, tetapi juga seperti apa mereka menjalankan ibadah sholat dengan baik, termasuk diajari cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan agama Islam.
Pemberian nasehat kepada karyawan juga menjadi agenda penting dalam proses perjalanan bisnis gerai ayam goreng ini. Nasehat agar tidak mencuri atau memakan yang bukan hak mereka terus dikampanyekan pada setiap gerai Almaz yang sudah mencapai 137 gerai se Indonesia.
Saat ini, gerai Almaz hadir di delapan titik Sulawesi Selatan yakni satu di Gowa, satu di Maros dan enam unit di Makassar. Masing-masing gerai telah merekrut 25 pekerja. Sehingga dipastikan membuka sebanyak 200 lapangan pekerjaan.

Almaz syiar Islam dibalik bisnis ayam goreng di Makassar

Tangis haru karyawan Almaz fried Chiceken warnai pembukaan gerai Almaz di Makassar lantaran hutang sejumlah karuawan dilunasi oleh CEO dan pembina Almaz Fried Chicken. (ANTARA/Nur Suhra Wardyah)
