Jakarta (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) berupaya menghentikan penyebaran aliran minyak dari insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang dampaknya meluas hingga ke lima desa sejak tiga hari terakhir.
“Fokus utama kami adalah menghentikan penyebaran aliran minyak, dan kami bekerja bersama pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan langkah penanganan berjalan dengan cepat dan tepat,” ucap Presiden Direktur PT Vale Bernardus Irmanto, dikonfirmasi ANTARA, Senin.
PT Vale membuka akses informasi secara berkala melalui posko pengaduan dan kanal resmi, serta menyusun laporan harian bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Timur untuk memastikan akuntabilitas publik.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan Sudirman Sulaiman mendesak Vale bertanggung jawab dan segera menganggulai dampak kebocoran pipa ini. Sebab, kebocoran ini telah mencemari sawah yang berpotensi gagal panen.
Sudirman mengatakan telah berkoordinasi dengan Bupati Luwu Timur untuk mengatasi masalah ini. “Saya juga sudah memerintahkan Dinas ESDM Sulsel untuk turun langsung di lapangan, memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dan di-recovery,” katanya seperti dikutip Antara, Selasa, 26 Agustus 2025.
Di samping itu, Sudirman mengatakan harusnya Vale memiliki standar pengamanan tinggi dalam mengelola fasilitas pengolahan, termasuk emergency recovery. Dia meminta agar perusahaan tak abai terhadap risiko sekaligus keselamatan masyarakat.
Berdasarkan laporan awal, kebocoran pipa tersebut berasal dari jalur distribusi air bekas operasi tambang. Material cairan kemudian merembes hingga mengalir ke sekitar pemukiman, sawah, dan sebagian sungai.

