Mamuju (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatatkan angka sebesar 82 persen dalam indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) tuberkulosis (TBC), jauh di atas target nasional 69 persen dan menjadi peringkat pertama nasional.
"Pada rapat koordinasi nasional tuberkulosis yang dilaksanakan secara daring, capaian kinerja penanggulangan TBC Sulbar tercatat sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Nursyamsi Rahim di Mamuju, Kamis.
Pada rapat koordinasi nasional TBC tahun 2025 yang diikuti oleh seluruh provinsi secara daring, kata Nursyamsi, membahas progres capaian, tantangan lapangan dan strategi percepatan eliminasi TBC menuju target Indonesia bebas TBC tahun 2030.
Selain indikator SPM tuberkulosis, Provinsi Sulbar bersama Nusa Tenggara Timur, kata Nursyamsi, mencapai 100 persen untuk indikator penyelesaian pengobatan (treatment enrollment) tuberkulosis resisten obat (TBC RO).
"Capaian ini juga menjadikan Sulbar sebagai provinsi dengan capaian terbaik di Indonesia dalam pengobatan TBC resistan obat," ujar Nursyamsi.
Untuk indikator lain, seperti pengobatan kasus TBC sensitif obat (SO), Sulbar juga termasuk dalam kelompok provinsi dengan capaian tinggi dan konsisten di atas rata-rata nasional.
"Capaian ini adalah bukti bahwa dengan kolaborasi dan komitmen kuat, eliminasi TBC bukan hanya target, tetapi bisa kita wujudkan lebih cepat. Sulbar akan terus berkomitmen menjadi contoh praktik baik bagi provinsi lain," kata Nursyamsi.
Dengan capaian tersebut, katanya, Sulbar tidak hanya menunjukkan performa kerja yang membanggakan, tetapi juga memperkuat posisi sebagai provinsi yang serius mewujudkan Sulbar Maju dan Sejahtera dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.
"Capaian ini menjadi motivasi dalam mendukung dan melaksanakan program, serta mewujudkan misi Sulbar Sehat yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar," ujar Nursyamsi.

