Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membangun sekolah rakyat yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo di kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka di Mamuju, Jumat, mengatakan Pemprov Sulbar berkomitmen mendukung penuh program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto, karena sekolah rakyat merupakan cara sistematis memutus rantai kemiskinan, hal ini sudah disampaikan kepada Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Jakarta.
Ia mengatakan, sekolah rakyat harapan baru bagi anak di Sulbar agar keluar dari Kemiskinan, sekolah rakyat dirancang bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan, melainkan ekosistem yang membentuk anak secara menyeluruh.
"Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan lengkap, pemetaan bakat (talent mapping), penyediaan asrama layak, seragam lengkap, makan bergizi tiga kali sehari plus snack, perlengkapan sekolah gratis, pembelajaran digital berbasis laptop dan LMS, hingga pembinaan kedisiplinan serta pola hidup sehat, sehingga sangat didukung
"Sekolah rakyat adalah cara sistematis mengentaskan kemiskinan di daerah, dengan memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan, gizi, kesehatan, dan karakter yang baik, kita tidak hanya membantu hari ini tetapi juga memutus mata rantai kemiskinan untuk generasi berikutnya,” ujar SDK.
Menurut dia, pembangunan gedung sekolah rakyat beserta fasilitas akan dimulai tahun ini di dua titik, di Kabupaten Mamuju dan kabupaten Polman serta akan menjadi model percontohan bagi daerah lain di Sulbar.
Gubernur Sulbar juga akan memperkuat sinergi pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulbar dengan memperkuat Perlindungan Sosial.
Tiga program unggulan Presiden Prabowo yang menjadi mandat Kementerian Sosial yakni pertama adalah Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis sasaran program bansos berbasis payment ID.
Kedua, sekolah Rakyat untuk memutus rantai kemiskinan melalui makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, pembangunan 3 juta rumah, serta program Kopdes Merah Putih.
Ketiga, Bansos Tepat Sasaran yang memastikan PKH, sembako, dan PBI-JK yang diterima kelompok paling membutuhkan, dilengkapi pemberdayaan ekonomi serta program graduasi.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka menyampaikan apresiasi sekaligus komitmen untuk mendukung penuh program pemerintah pusat tersebut dengan menyiapkan lahan untuk sekolah rakyat.
Ia menyampaikan, jumlah keluarga miskin ekstrem di Sulbar sekitar 10.000 KK atau 1 persen dari penduduk Sulbar dan tahun sudah mengintervensi 5.000 KK.

