Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic berusaha memetakan posisinya di antara pesaingnya lintas generasi Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner yang mendominasi turnamen major tahun ini.
Djokovic kembali di Shanghai Masters bertanding untuk pertama kalinya sejak kalah dari Alcaraz di New York.
"Saya masih berusaha semaksimal mungkin dalam situasi ini untuk menantang para pemain atau menantang diri saya sendiri terutama dan benar-benar melihat bagaimana saya bisa tampil di semua turnamen yang saya ikuti," kata Djokovic pada dalam konferensi pers praturnamen, dikutip dari ATP, Jumat.
"Tentu saja, sistem best-of-three, durasi turnamen, idealnya tujuh hari, di situlah saya merasa memiliki peluang lebih baik untuk memenangkan trofi atau meraih hasil yang signifikan."
Petenis Serbia itu kesulitan untuk mengalahkan petenis peringkat 1 dan 2 dunia tersebut, kalah dari Sinner di semifinal Roland Garros dan Wimbledon, serta dari Alcaraz di empat besar US Open.
"Selain pertandingan-pertandingan yang saya kalahkan dari dua pemain terbaik dunia ini, saya rasa saya bermain tenis yang sangat bagus di Grand Slam dan mencapai semifinal di masing-masing turnamen," ujar Djokovic.
"Jadi, ini menunjukkan level dan konsistensi saya, dan saya senang dengan itu. Tetapi di saat yang sama, ada bagian dari diri saya yang selalu ingin menang, yang ingin menjadi yang terbaik. Saya beruntung bisa mengalami hal terhebat."
Djokovic akan mengawali pertandingan melawan Marin Cilic di Shanghai dan diunggulkan untuk bertemu dengan pemain peringkat 2 ATP, Sinner, di semifinal.
Sinner unggul atas Djokovic dengan skor 6-4 dalam head to head mereka, dan telah memenangi lima pertemuan terakhir mereka, sejak di Turin pada 2023. Namun, Djokovic tidak terlalu berkecil hati meskipun catatan baru-baru ini buruk.
"Memang tidak ideal ketika Anda benar-benar bermain di pertandingan besar dan kalah melawan pemain terbaik dunia saat ini. Namun demikian, hal itu tidak membuat saya patah semangat untuk terus maju," kata Djokovic.
"Saya tidak bermain tenis hanya untuk meraih hasil dan memenangi trofi, ada beberapa alasan lain mengapa saya terus maju."
Salah satu alasan peraih 100 gelar tingkat tur ini terus berkompetisi adalah kesempatan untuk bermain di hadapan putranya, Stefan, putri mereka, Tara, dan istri mereka, Jelena.
Stefan dan Tara sering terlihat menonton ayah mereka di lapangan, dengan tarian selebrasi Tara bersama Djokovic menjadi sorotan yang menyenangkan di Wimbledon tahun ini.
"Putra saya, dia lebih sering bermain tenis, jadi dia mengikuti perkembangan. Dia benar-benar bersikeras untuk ikut saya ke China. Dia ingin ikut saya ke mana-mana, tetapi dia harus sekolah, dan itu tidak sesederhana itu," kata Djokovic.
"Tapi dia sangat mencintai tenis dan olahraga ini."
"Anak-anak dan istri saya adalah pendukung terbesar saya dan ketika mereka berada di stadion, Anda melihat bagaimana mereka mendukung, betapa bersemangatnya mereka, peduli dan bermain dengan saya di setiap poin," ujar petenis berusia 38 tahun itu.
"Jadi, tentu saja, melihat mereka di tribun semakin menginspirasi. Saya senang memiliki mereka."
Djokovic tidak akan ditemani keluarganya di Shanghai, tempat ia memegang rekor empat gelar juara. Ia memulai debutnya di ajang tersebut pada 2009 ketika turnamen itu dimulai dan menikmati perjalanannya ke China.
"Saya pikir ini turnamen yang sangat penting untuk mempromosikan olahraga kami secara global, terutama di Asia, di China dan Asia, dan bagian dunia ini yang mungkin tidak selalu mengikuti turnamen tertentu yang dimainkan di beberapa benua lain," kata Djokovic, yang memegang catatan turnamen 39-6, menurut indeks menang/kalah ATP.
"Penting adanya turnamen besar seperti ini yang mempromosikan tenis dan menarik lebih banyak perhatian terhadap olahraga ini bagi kaum muda di China. China adalah negara dengan populasi terbesar di dunia, bersama India."
"Orang China menyukai olahraga raket, kami tahu itu. Jadi, ada sejarah, tradisi, dan budaya tenis, pingpong, dan olahraga raket lainnya yang panjang. Anda dapat melihat bahwa ada banyak antusiasme untuk tenis di Shanghai, dan juga di Beijing," ujarnya.
Djokovic memiliki catatan 31-10 tahun ini dan meraih gelar ke-100 di level tur di Jenewa. Ia berada di posisi keempat ATP Live Race To Turin dan berada di posisi yang tepat untuk lolos ke ATP Finals, yang akan diselenggarakan pada 9-16 November.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Djokovic berusaha memetakan posisinya di antara Alcaraz dan Sinner

