Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat berkoordinasi dengan paramitra untuk memperkuat literasi keuangan melalui Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
"Pada momen BIK, kami berkolaborasi dengan kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel dan Kantor Perwakilan III Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Makassar untuk memperkuat literasi keuangan," kata Kepala Perwakilan OJK Sulselbar Moch Muchlasin di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, pada momen BIK ini bisa disosialisasikan bahwa ekonomi syariah bukan hanya tentang angka, laporan dan produk keuangan. Namun hal ini adalah gerakan untuk menghadirkan keadilan, keberkahan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menurut dia, di tengah tantangan Global ekonomi syariah menawarkan jalan alternatif yang inklusif dan beretika.
Karena itu, lanjut dia, kegiatan seperti ini tidak boleh berhenti sebatas seremoni, tetapi harus menjadi titik awal dari langkah-langkah nyata dalam membangun pemahaman, kepercayaan dan partisipasi masyarakat terhadap keuangan syariah.
Selain itu, juga disebutkan bahwa kegiatan yang merupakan rangkaian dari peringatan BIK ini menjadi sangat penting dalam menghadirkan berbagai lembaga yang dapat memberikan perspektif berbeda namun saling melengkapi.
Sementara pihak LPS menjelaskan tentang penjaminan simpanan syariah, OJK memaparkan upaya peningkatan literasi dan aktivitas keuangan ilegal yang perlu dihindari bursa efek Indonesia mengenalkan potensi pasar modal Syariah Bank BNI berbagi pengalaman layanan keuangan syariah dan kisah inspiratif dari pelaku UMKM yang berhasil bertumbuh dari pembiayaan syariah.
"Dengan demikian kolaborasi Lembaga ini menunjukkan bahwa keuangan syariah bukan sekedar konsep melainkan memberikan solusi dan manfaat yang nyata," ujar Muchlasin.

