Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi mengatakan edukasi publik tentang aturan ABCDE (Asymmetry, Border, Color, Diameter, Evolution) dapat membantu warga mempermudah mengenali gejala kanker kulit.
"Edukasi publik tentang aturan ABCDE dalam mengenali potensi kanker kulit perlu terus disosialisasikan agar masyarakat mampu mengenali gejala sejak dini," ujar dia saat membuka kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Deteksi Dini Kanker Kulit di Unit Layanan Kesehatan Kulit, Kelamin, dan Kosmetika Kota Makassar di Makassar, Senin.
Ia mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini, terutama terhadap penyakit tidak menular, seperti kanker.
“Deteksi dini adalah bentuk cinta kepada diri sendiri dan keluarga. Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, kita bisa mencegah risiko yang lebih besar di masa depan,” ujar dia.
Ia menjelaskan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagian dari implementasi kebijakan nasional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan preventif dan promotif, sehingga bukan hanya kuratif.
Program ini menyediakan layanan pemeriksaan tanpa biaya bagi masyarakat dari berbagai usia, termasuk deteksi dini penyakit kulit dan kanker kulit.
Pemeriksaan meliputi identifikasi tanda-tanda awal, seperti perubahan bentuk tahi lalat, warna kulit tidak merata, hingga luka yang tidak kunjung sembuh.
Dalam kesempatan tersebut, Fatmawati juga mengajak masyarakat, khususnya warga Makassar, untuk tidak ragu memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis ini.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Pemeriksaan dini bukan tanda sakit, tapi tanda kepedulian terhadap masa depan kita,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Sulsel, akan tetapi juga menjadi kesempatan refleksi tentang pentingnya pemerintah dan masyarakat berkolaborasi menjaga kesehatan bersama.

