Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menjamin stabilitas harga dan stok bahan pangan di pasar tradisional di daerah itu tetap stabil menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Hari ini, kami bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamuju melakukan pemantauan di pasar tradisional, dan memastikan stok dan harga bahan pangan tetap stabil," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari di Mamuju, Jumat.
Hasil pemantauan itu, kata Waris Bestari, menunjukkan harga sejumlah komoditas masih relatif stabil, dan ketersediaan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
Ia menegaskan bahwa pemantauan rutin perlu terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan menjelang akhir tahun.
"Pemantauan berkelanjutan sangat penting agar gejolak harga dapat diantisipasi sejak dini," ujar Waris Bestari.
Melalui pemantauan itu, Waris Bestari berharap stabilitas pangan tetap terjaga sehingga masyarakat dapat menyambut Natal dan tahun baru dengan aman dan nyaman.
Selain melakukan pemantauan stok dan harga bahan pangan di pasar tradisional, Pemerintah Provinsi Sulbar secara aktif menggelar gerakan pangan murah (GPM).
Hal itu kata dia, dilakukan untuk sebagai langkah menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan terjangkau bagi masyarakat.
"GPM kali ini berlangsung melalui kolaborasi bersama Bulog Kantor Cabang Mamuju, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar serta UMKM lokal," katanya.
Sejumlah komoditas tersedia dengan harga di bawah pasar, seperti beras, gula, minyak goreng, bawang, cabai, telur ayam, aneka sayur, pangan lokal segar dan produk UMKM pangan.
Waris Bestari menyampaikan bahwa gerakan pangan murah itu merupakan tindak lanjut atas arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka untuk memastikan stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memperkuat intervensi harga, memperluas titik pelaksanaan gerakan pangan murah dan memastikan stok pangan mencukupi di seluruh kabupaten.
"Pemerintah harus harus hadir di tengah masyarakat, memastikan harga pangan tetap stabil, ketersediaan aman dan masyarakat mendapatkan akses pangan yang terjangkau. Ini menjadi tugas kita untuk menjaga kondisi sampai akhir tahun dan memasuki tahun 2026," katanya.
Sementara, Kepala Bidang Distribusi Harga dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Bidasari menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengantisipasi gejolak harga dan ketersediaan stok bahan pangan menjelang HBKN Natal dan tahun baru
"Walaupun harga dan stok relatif stabil namun kami akan terus mengintensifkan pemantauan dan GPM dalam menjaga ketersediaan stok dan harga bahan pangan terkendali jelang akhir tahun," katanya.
Sedangkan, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Daniel Appulembang, memastikan komoditas yang beredar tetap memenuhi standar.
"Kualitas pangan harus dijaga agar konsumen merasa aman, terutama menjelang hari besar," kata Daniel.
Pemantauan yang dilaksanakan Pemprov Sulbar itu mendapat respons positif dari Aan, salah seorang pedagang di Pasar Lama Kabupaten Mamuju
"Dengan hadirnya pemerintah yang turun langsung ke pasar, membuat pedagang dan pembeli lebih tenang," kata Aan.

