Makassar (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus memberikan apresiasi kepada Tim Medis Universitas Hasanuddin (Unhas) yang merespons secara cepat penanganan bencana alam di Aceh.
"Kehadiran tim medis Unhas sangat membantu proses penyelamatan jiwa, layanan kesehatan darurat, hingga pemulihan masyarakat terdampak,” kata dia dalam keterangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Dirinya menyampaikan apresiasi kepada Tim Medis Unhas atas dedikasi, profesionalisme, serta respons cepat dalam penanganan kesehatan pada bencana banjir dan longsor di Aceh.
Anggota Tim Medis Unhas dr Muhammad Phetrus Johan SpOT, Subsp. Onk.Ort. (K) mengatakan setelah tiba di lokasi bencana, tim mendapati sebagian besar warga luka ringan hingga sedang, gangguan saluran pernapasan, serta masalah pencernaan akibat minim air bersih.
"Pelayanan kesehatan tertentu yang membutuhkan alat khusus, seperti hemodialisa, juga mengalami hambatan karena banyak mesin rusak dan pasokan listrik belum stabil," katanya.
Selain itu, kelompok rentan, anak-anak, lansia, dan ibu hamil mengalami stres serta trauma, sehingga membutuhkan layanan kesehatan dan pendampingan psikososial secara intensif.
"Di lapangan, tim medis menghadapi sejumlah tantangan berat. Akses menuju beberapa titik masih terputus akibat jalan rusak dan jembatan yang putus, sementara logistik medis dan ketersediaan bahan bakar masih terbatas di tengah meningkatnya jumlah pasien setiap hari," katanya.
Kondisi komunikasi dan listrik yang belum sepenuhnya pulih, kata dia, semakin menyulitkan koordinasi di lapangan.
Di beberapa wilayah, ketersediaan air bersih belum memadai sehingga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.
Di tengah situasi darurat, tim medis tetap mengutamakan aspek keselamatan petugas.
“Kami menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, bekerja secara sif, dan melakukan briefing keamanan secara berkala. Pergerakan tim dikoordinasikan bersama BPBD, TNI/Polri, pemerintah daerah, serta Pusat Operasi Darurat Kesehatan. Kami memastikan area kerja aman dari risiko banjir susulan dan longsor,” katanya.

