Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat mengimbau masyarakat di daerah itu untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir rob pada awal Januari 2026.
"Kami mengimbau masyarakat pesisir Sulbar agar mewaspadai potensi terjadinya banjir pada 2-6 Januari 2026," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah, di Mamuju, Selasa.
Imbauan itu kata Yasir Fattah berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia, termasuk wilayah Sulbar.
Pada peringatan itu, BMKG menyampaikan bahwa fenomena fase Perigee, yakni kondisi jarak terdekat bulan dengan bumi yang terjadi pada 2 Januari serta bulan purnama pada 3 Januari 2026, berpotensi meningkatkan ketinggian muka air laut maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kondisi tersebut dapat memicu terjadinya banjir pesisir di berbagai wilayah pantai Indonesia.
Untuk wilayah Sulbar, potensi banjir rob diperkirakan terjadi pada 2 hingga 6 Januari 2026, meliputi pesisir Kabupaten Mamuju, Majene, Polewali Mandar, Mamuju Tengah dan pesisir Kabupaten Pasangkayu.
Potensi banjir pesisir itu dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di wilayah pesisir dan pelabuhan, seperti kegiatan bongkar muat, aktivitas pemukiman pesisir serta usaha tambak garam dan perikanan darat.
Yasir Fattah, mengimbau seluruh pemerintah kabupaten dan masyarakat pesisir agar meningkatkan kewaspadaan.
BPBD Sulbar lanjutnya, menindaklanjuti peringatan dini BMKG dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor, khususnya di wilayah pesisir.
"Masyarakat diharapkan tetap waspada, mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut, serta mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD," ujar Yasir Fattah.
Yasir Fattah menegaskan, langkah kesiapsiagaan tersebut sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar agar seluruh pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa siap menghadapi potensi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi, melalui peningkatan kewaspadaan, mitigasi dini, dan penyebaran informasi yang cepat dan akurat.

