Ternate (ANTARA Sulsel) - Ribuan pohon pala dan cengkih petani di sejumlah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) mati, akibat kemarau panjang yang melanda daerah ini sejak lima bulan lalu.
Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Malut Syamsir Andili di Ternate, Kamis, mengatakan tanaman pala dan cengkih petani yang mati tersebut umumnya yang berada di dataran tinggi dengan kondisi tanah berbatu serta tidak memiliki sumber air di sekitarnya.
Kondisi tanah seperti itu tidak bisa menyimpan air, sehingga jika terjadi kemarau lebih dari tiga bulan akan mengakibatkan tanaman di atasnya, terutama seperti pala dan cengkih yang membutuhkan air akan mati kekeringan.
Ia mengatakan, petani yang tanaman pala dan cengkih tersebut dipastikan akan kehilangan sumber penghasilan, oleh karena itu pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya diharapkan melakukan sesuatu untuk membantu meringankan beban mereka.
Bantuan itu hendaknya jangan hanya dalam bentuk bibit, seperti yang sering dilakukan pemda selama ini,tetapi juga dalam bentuk lain yang bisa menjadi sumber penghasilan petani, misalnya berupa modal usaha sesuai dengan potensi yang ada di wilayah setempat.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Malut Munawar Yalo mengatakan pihaknya sudah menerima laporan mengenai banyaknya tanaman pala dan cengkih petani di sejumlah kabupaten/kota di Malut yang mati akibat kemarau panjang, namun jumlah pastinya masih dilakukan pendataan.
Pemprov Malut dan pemerintah kabupaten/kota setempat pasti akan memberikan bantuan kepada petani yang tanaman pala dan cengkihnya mati akibat kemarau panjang tersebut, namun jenis bantuannya belum ditentukan karena harus dibahas bersama pihak terkait.
"Sekarang ini sudah masuk akhir tahun anggaran, sehingga bantuan baru bisa diberikan pada tahun 2016 dan itu pun setelah dibicarakan dengan DPRD, terutama untuk penganggarannya," katanya menambahkan.
Berita Terkait
BMKG prediksi awal musim kemarau di Sulsel terjadi pada April-Juni 2024
Selasa, 2 April 2024 2:15 Wib
Pemprov Sulbar menyiapkan langkah strategis antisipasi dampak kekeringan
Senin, 29 Januari 2024 13:36 Wib
Dandim 1402 Polewali Mandar ajak masyarakat pegunungan gemar menanam pohon
Minggu, 7 Januari 2024 19:20 Wib
BPBD Makassar imbau masyarakat waspada musim transisi kemarau ke hujan
Sabtu, 25 November 2023 14:34 Wib
BPBD Makassar mengimbau masyarakat waspadai musim transisi
Jumat, 24 November 2023 22:47 Wib
BMKG mengingatkan masyarakat terkait potensi hujan lebat di sejumlah daerah
Jumat, 24 November 2023 7:47 Wib
PLTA Bili-Bili berhenti sementara beroperasi akibat kemarau
Kamis, 23 November 2023 13:50 Wib
Pemanfaatan area genangan waduk yang mengering
Kamis, 23 November 2023 13:44 Wib