Kendari (ANTARA Sulsel) - Anggota DPD RI Abidin Mustafa mendukung langkah pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengubah nama Bandara Wolter Monginsidi (WMI) Kendari menjadi Bandara Haluoleo.
"Saya kira nama Haluoleo sangat dikenal di masyarakat Sultra maupun secara nasional, sebab Haluoleo merupakan nama kerajaan yang kini dijadikan sebagai nama sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di daerah ini," katanya di Kendari, Rabu.
Menurut Abidin, sejalan dengan otonomi daerah, perubahan nama itu bisa dilakukan, asalkan semua komponen masyarakat dan pemerintah mendukungnya.
Akan tetapi, kata mantan Kepala Dinas Trantib Jakarta Barat yang pensiun setelah dinyatakan lolos sebagai anggota DPD RI 2009-2014 oleh KPU Sultra itu mengatakan, pihaknya akan membicarakan masalah ini pada sidang bersama dengan anggota DPR RI.
"Bila memungkinkan, akan mengupayakan untuk mencari dukungan dana dalam rangka perlusaan landasan pacu serta sarana pendukung lainnya yang kini dalam tahap pekerjaan," kata Abidin yang duduk sebagai Komite IV DPD membidangi masalah APBN dan pembangunan.
Karo Humas Pemprov Sultra Edy Hidayat mengatakan, Gubernur Sultra H Nur Alam sudah bertemu Menteri Perhubungan di Jakarta terkait perubahan nama Bandara Wolter Monginsidi menjadi Haluoleo tersebut.
"Pada dasarnya bapak Menhub mendukung permintaan Gubernur Sultra untuk mengubah nama bandara menjadi Haluoleo," kata Hidayat.
Sebagai bukti keseriusan Pemprov Sultra mengganti nama bandara tersebut, kini di bagian depan gedung utama bandara itu tidak lagi tertulis Wolter Monginsisi Kendari tetapi Bandara Nasional Haluoleo Kendari.
Sejalan dengan perubahan naman dan pesatnya pembangunan di sektor perhubungan udara, Pemprov Sultra terus memacu pembangunan berbagai sarana pendukung bandara termasuk perpanjangan landasan pacu.
"Kalau dulu, landasan pacu Bandara Haluoleo baru 2.100 meter dan lebar 30 meter, maka selama 2009 ini dengan masuknya sejumlah maskapai penerbangan baru termasuk PT Garuda Indonesia sudah ditambah menjadi 2.250 meter dan lebar 45 meter," kata Kadis Perhubungan Sultra Hery Heriansyah Silondae dan menambahkan, tahun 2010 nanti akan menjadi 2.500 meter.
Anggaran penambahan landasan pacu dan fasilitas lainnya bakal menelan dana sebesar Rp 36 miliar yang bersumber dari APBN.
Dengan semakin panjangnya landasan pacu dan pengembangan fasilitas terminal, Bandara Haluoleo akan menjadi salah satu dari 10 bandara mewah di Indonesia sehingga akan menarik para pengunjung, termasuk jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara ini.
(T.A056/R007)

