Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Abd. Wahid Thahir menegaskan guru agama dituntut melek teknologi guna mengimbangi perubahan zaman di era kemajuan teknologi informasi saat ini.
"Guru wajib melek teknologi, jangan sampai malah tertinggal bahkan kalah dari anak muridnya. Guru juga mesti selalu menyerap metodologi pembelajaran di era kekinian," ucapnya saat membuka pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Tingkat Dasar di Makassar, Selasa.
Selain itu, pihaknya meminta kepada semua guru khususnya Guru Agama agar menggunakan hati dan rasa dalam melaksanakan tugasnya memberikan pembelajar yang baik terhadap muridnya.
Sebab, kata dia, hal itu akan menjadi pintu masuk diawal dalam melanjutkan proses pembelajaran, terlebih bagi guru pendidikan dasar seperti PAUD, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Wahid menyampaikan, fenomena dan efek negatif dari modernitas saat ini sangat banyak memakan korban khususnya generasi muda penerus bangsa di masa depan di mulai dari dekadensi moral, seks bebas, narkoba hingga kriminalitas.
"Padahal salah satu pejuang untuk mengembalikan marwah generasi muda bangsa kita dan dimasa depan merka ada di pundak para guru dan pendidik itu sendiri, terutama di zaman sekarang ini era teknologi," ujarnya menjelaskan.
Khusus bagi anak didik, lanjut dia, pada dijenjang pendidikan dasar yang dibutuhkan mereka adalah keteladanan, maka seorang Guru dianggap berhasil bilamana mampu memperbaiki dan merubah anak didiknya melalui keteladanan itu.
Mengenai dengan kompetensi dan profesionalisme para guru, kata dia, menjadi perhatian besar bagi Kementerian Agama, disamping untuk menjaga nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.
Bonus demografi terbesar di negara ini, sebutnya, beberapa tahun kedepan dapat memberikan manfaat besar kepada bangsa dan masyarakat Indonesia bahkan bagi dunia internasional.
Pada kesempatan itu, Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Sulsel Marlin Naray Slamet juga bertidakn selaku ketua panitia melaporkan kegiatan tersebut diikuti 35 orang Guru Agama Kristen dari 13 Kabupaten Kota di Sulsel dilaksanakan selama 20- 22 November 2017.
Pelatihan tersebut menghadirkan nara sumber penting dan berkompeten dibidangnya yakni Anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSF), Akademisi dari Perguruan Tinggi Teologi serta dari Kanwil Kemenag Sulsel.
Berita Terkait
Prof Zudan awali tugas Pj Gubernur Sulsel dengan memimpin upacara HKN
Senin, 20 Mei 2024 0:46 Wib
KPK sita rumah terdakwa mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan di Kota Parepare
Senin, 20 Mei 2024 0:18 Wib
KPU mengharmonisasi PKPU syarat pencalonan Pilkada serentak
Minggu, 19 Mei 2024 17:45 Wib
Asita Sulsel menawarkan paket snorkling Pulau Makassar di MTF 2024
Minggu, 19 Mei 2024 17:44 Wib
Disbudpar gelar pentas "Sulsel Menari" sebulan penuh tarik wisatawan
Minggu, 19 Mei 2024 16:48 Wib
Penyaluran KUR di Sulsel capai Rp4,15 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:58 Wib
OJK: Aset perbankan syariah Sulsel capai Rp14,40 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:57 Wib
Produk unggulan kain khas asal Sulsel lolos kurasi Dekranas
Sabtu, 18 Mei 2024 21:14 Wib