Jakarta (Antaranews Sulsel) - PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang baik sepanjang tahun 2017 dengan berhasil meraih pendapatan bersih R17,3 trilun atau mengamai kenaikan 22,6 persen.
Kinerja yang positif tersebut ditopang oleh beberapa faktor, diantaranya, kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti dan plasma, meningkatnya pembelian buah dari pihak ketiga serta kenaikan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (CPO) Perseroan.
Produksi TBS dari kebun-kebun inti dan plasma/KKPA naik 7,2 persen dari total 4,87 juta ton pada 2016 menjadi 5,23 juta ton pada 2017.
Selain pasokan buah dari kebun inti dan plasma, Perseroan juga mencatat peningkatan pembelian TBS dari pihak ketiga yang tumbuh sebesar 6,0 persen dari 2,54 juta ton pada 2016 menjadi 2,69 juta ton pada 2017.
Kenaikan produksi TBS dari kebun inti dan plasma serta kenaikan pembelian TBS dari pihak ketiga mendorong peningkatan produksi CPO sebesar 5,1 persen dari 1,55 juta ton pada 2016 menjadi 1,63 juta ton pada 2017.
Kinerja operasional yang positif tersbeut, berdampak pada pembukuan kinerja keuangan yang baik.
Sepanjang 2017, Perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bersih perusahaan sebesar 22,6 persen menjadi Rp17,30 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp14,12 triliun.
Selain produktivitas yang terus membaik, kinerja keuangan yang positif ini juga didorong oleh kenaikan harga rerata penjualan CPO pada tahun 2017 yang naik sebesar 6,5 persen dari Rp7.768 per kg pada tahun 2016 menjadi Rp8.271 per kg pada 2017.
Secara konsisten, Perseroan tetap menjalankan program-program efisiensi di seluruh lini operasional yang juga memberikan dampak positif secara keuangan sehingga Astra Agro dapat menghasilkan laba operasional tahun 2017 sebesar Rp3,0 triliun atau bertumbuh 14,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Walaupun secara laba bersih pada 2017 Astra Agro membukukan sebesar Rp2,0 triliun, setingkat pencapaian tahun lalu terutama karena tahun 2017 Astra Agro tidak lagi menikmati keuntungan selisih kurs mata uang asing.
Perseroan tetap optimistis sektor perkebunan kelapa sawit akan terus tumbuh positif.
Perseroan juga terus melakukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan melakukan diversifikasi usaha yang masih terkait dengan usaha utama Perseroan.
Selain fokus di sektor perkebunan kelapa sawit, Perseroan terus mengembangkan usaha produk hilir sawit, pengoperasian pabrik percampuran pupuk NPK (Fertilizer Blending Plant) serta integrasi sawit-sapi. ***
Berita Terkait
Astra Motor Sulsel servis gratis motor jurnalis peringati Hari Pers Nasional 2024
Jumat, 9 Februari 2024 20:50 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar berkomitmen perkuat iklim investasi
Jumat, 7 Juli 2023 16:37 Wib
Astra kembali menggelar SATU Indonesia Awards 2023 jaring pemuda berdampak positif
Senin, 6 Maret 2023 14:32 Wib
Tiga desa di Sulawesi sukses mengekspor komoditas kelautan
Sabtu, 13 Agustus 2022 21:41 Wib
IATC 2022 - Pebalap muda Indonesia raih podium di race pertama IATC Sirkuit Mandalika
Sabtu, 19 Maret 2022 21:37 Wib
IATC 2022 - Pebalap Astra Honda start baris kedua Sirkuit Mandalika
Sabtu, 19 Maret 2022 11:50 Wib
Toyota Astra Motor tarik kembali 14 ribu unit Raize di Indonesia
Sabtu, 12 Maret 2022 12:10 Wib
Fadillah Arbi mewakili Indonesia pada FIM Moto3 Junior 2022
Sabtu, 25 Desember 2021 12:54 Wib