Pelatih silat Sulsel Muhammad Arham di Makassar, Rabu, mengatakan para pesilat yang berangkat untuk berlaga di kejurnas itu tetap semangat meski anggaran yang diberikan pihak kampus begitu terbatas.
"Para atlet mendapatkan bantuan dari kampus untuk mengikuti kejuaraan itu kurang lebih Rp2 jutaan untuk enam orang atlet, yang secara hitung-hitungan begitu jauh dari kata cukup," katanya.
Adapun enam pesilat dari perguruan Tapak Suci UIN Alauddin Makassar yang berangkat pada hari ini masing-masing Ilham Bin Azis, Rafiuddin Anwar, Muhammad Syahril, Andi Darmawan, Ismail, dan terakir yakni Nurul Mutmainnah.
Bahkan dengan anggaran seperti itu, maka biaya transportasi yang dibutuhkan untuk kembali ke Makassar, masih belum tersedia. Dirinya mengaku masih akan mencoba mencari anggaran untuk memulangkan keenam atlet ke Makassar.
"Sekarang saya sementara mencarikan dana untuk biaya transportasi pulang ke Makassar setelah berlaga di kejurnas nanti. Saya berharap ada pihak yang bersedia memberikan bantuan untuk para atlet," ujarnya.
Ia menjelaskan, meski mengakui dana yang tersedia tidak cukup namun dirinya tetap mendukung para pesilat tersebut untuk tetap berangkat.
"Saya tetap mensupport untuk tetap ikut kejurnas yang dimaksud, demi menambah jam terbang para pesilat dan yang pasti untuk mengharumkan nama kampus dan daerah Sulawesi Selatan," jelasnya.
Sementara terkait peluang berprestasi, dirinya mengaku secara kualitas memang cukup terbuka. para pesilat yang berangkat juga sudah mempersiapkan diri cukup maksimal untuk dapat berbicara banyak di kejuaraan tersebut.
Para atlet yang berangkat juga diharapkan semakin tampil penuh semangat dengan kondisi yang dialami untuk bisa berlaga di kejuaraan itu.