Makassar (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Makassar siap menyempurnakan program Lorong Garden (Longgar) dan Badan Usaha Lorong (Bulo) yang dijalankan dalam tiga tahun terakhir.
"Program Longgar dan Bulo ini kan masuk dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019 dan di akhir masa ini, akan kami sempurnakan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar Sri Sulsilawati di Makassar, Rabu.
Sri mengatakan program tersebut telah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit di lorong untuk budi daya tanaman pangan.
"Makassar salah satu kota besar dan metropolitan di Indonesia, tentunya lahan kosong sudah sangat susah didapat. Tapi itu bukan kendala untuk bisa berkreasi dan berinovasi, program yang kita tawarkan ke masyarakat cukup diminati dan berhasil," katanya.
"Hasil pendataan kami itu ada 7.200 lebih lorong di Makassar dan ini yang kami manfaatkan. Zaman sudah modern, pola cocok tanam juga tidak mesti harus di kebun atau di persawahan tapi lorong-lorong bisa kita manfaatkan," ia menambahkan.
Ia mengatakan pemerintah juga berencana memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan yang selama ini dibiarkan "tidur" untuk kegiatan pertanian.
"Program Longgar dan Bulo ini kan masuk dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019 dan di akhir masa ini, akan kami sempurnakan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar Sri Sulsilawati di Makassar, Rabu.
Sri mengatakan program tersebut telah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit di lorong untuk budi daya tanaman pangan.
"Makassar salah satu kota besar dan metropolitan di Indonesia, tentunya lahan kosong sudah sangat susah didapat. Tapi itu bukan kendala untuk bisa berkreasi dan berinovasi, program yang kita tawarkan ke masyarakat cukup diminati dan berhasil," katanya.
"Hasil pendataan kami itu ada 7.200 lebih lorong di Makassar dan ini yang kami manfaatkan. Zaman sudah modern, pola cocok tanam juga tidak mesti harus di kebun atau di persawahan tapi lorong-lorong bisa kita manfaatkan," ia menambahkan.
Ia mengatakan pemerintah juga berencana memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan yang selama ini dibiarkan "tidur" untuk kegiatan pertanian.