Makassar (ANTARA) - Pihak keluarga Kapten Haryanto Tahir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang menjadi pilot korban kecelakaan helikopter jatuh di wilayah Kalimantan Selatan telah bertolak ke Banjarmasin setelah memastikan bangkai helikopter ditemukan.
"Belum ada bisa kami pastikan (korban selamat atau tidak). Jelasnya, ada pihak perusahaan panggil istrinya ke Banjarmasin. Tadi berangkat, perkiraan," ujar perwakilan keluarga Setiawan Ahmad di rumah korban Jalan Rajawali Makassar, Kamis.
Selain istri korban, kata dia, ada lima orang anggota keluarga diberangkatkan yakni dua saudara kandung, ipar, serta anak pertama korban yang berangkat ke Banjarmasin untuk memastikan kondisi korban.
Saat ini, pihak keluarga masih menunggu kabar terbaru, perkembangan pencarian. Ia menuturkan, kabar dari kejadian kecelakaan tersebut diketahui pada Senin, 1 September 2025, melalui pemberitaan media massa.
Korban merupakan pilot helikopter tipe Airbus BK117-D3 milik operator Eastindo Air. Kabar dilaporkan hilang kontak saat terbang dari Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru menuju rute Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada Senin (1/9) pukul 12.02 WITA.

Keluarga gelar doa bersama
Sejauh ini pihak keluarga di Kota Makassar telah menggelar pengajian dan doa bersama setelah mendapatkan kabar duka tersebut, dengan melaksanakan selama beberapa hari terakhir agar diberikan kemudahan pencarian para korban.
"Untuk kejadian laka itu, kami masih menunggu kabar dari tim gabungan, tim pencari dan tim pembantu (pencarian). Selama dua hari ini kami terus melaksanakan pengajian, doa bersama," tuturnya.
Ini dilaksanakan setelah mendapatkan berita awal kecelakaan helikopter yang dikendarai korban sebelumnya dikabarkan hilang di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan akhirnya ditemukan berada di Air Terjun Mandin Damar, Mentewe, di provinsi setempat pada Rabu (3/9).
"Harapan kami keluarga besar, mudah-mudahan yang terbaik buat Pak Haryanto. Beliau orangnya baik, kalau pulang ke Makassar tergantung izin dari perusahaan," katanya.
Korban terakhir pulang ke Kota Makassar pekan lalu di bulan Agustus 2025 untuk bersama keluarganya.
"Pulang itu terakhir minggu kemarin. Tidak ada tanda-tanda apa-apa, dan tidak ada disampaikan korban waktu di Makassar," ucapnya didampingi pihak keluarga lainnya kediaman korban.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan menemukan bangkai pesawat pada Rabu 3 September 2025 sekitar pukul 14.45 Wita di kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
Dari manifest tercatat helikopter milik perusahaan Estindo ini membawa delapan orang, masing-masing Kapten Haryanto Tahir (pilot) Eng. Hendra (teknisi) Yudi Febrian, Andys Risa Pasulu, Iboy Irfan Rosa (WNI) serta Mark Werren (WNA) asal Amerika, Santha Kumar (WNA) asal India dan Claudine (WNA) asal Brasil.

