Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar terus menggenjot sosialisasi Gerakan Masyarakat (Germas) untuk berperilaku hidup sehat dengan melibatkan Tim Penggerak (TP) PKK Kota Makassar hingga ke tingkat kelurahan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Makassar, Drg Ita Anwar di Makassar, Jumat mengemukakan bahwa saat ini pihaknya mendorong kegiatan Germas sebagai gerakan hidup sehat untuk pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), untuk itu butuh peran semua pihak termasuk TP PKK agar lebih dipahami masyarakat.

"Programnya adalah menggiatkan tiga gerakan rutin di masyarakat, seperti rutin makan buah setiap hari, beraktifitas minimal 30 menit sehari, dan rutin memeriksakan diri enam bulan sekali," jelasnya.

Pengurus PKK dan anggotanya yang juga bertugas melakukan pemberdayaan diyakini mampu menggerakkan masyarakat untuk menggemakan tiga indikator ini. Sementara penyebab kematian tertinggi adalah hipertensi.

Tiga gerakan itu, kata alumni Universitas Hasanuddin tersebu, mampu menurunkan kasus PTM yang lebih banyak diidap oleh masyarakat di Indonesia, dan telah menduduki peringkat teratas untuk tren penyakit di Kota Makassar.

"Kami berupaya kasus PTM ini semakin menurun. Saya tekankan, sakit kepala jangan dipandang enteng makanya di puskesmas ada kunjungan sehat bukan hanya kunjungan sakit," ungkap Ita.

Kunjungan sehat ini, kata Ita, menjadi jawaban dan solusi terhadap salah satu Germas, yakni rutin memeriksakan kesehatan ke Puskesmas. Kota Makassar yang memiliki 49 Puskesmas siap memberikan pelayanan kunjungan sehat dengan memeriksa kesehatan warga secara rutin tanpa biaya.

Adapun beberapa PTM yang menjadi penyakit tertinggi di Indonesia adalah diabetes mellitus, jantung, stroke, dan hipertensi cukup mendominasi. Sementara salah satu penyebab dari penyakit ini ialah pola hidup.

Sekretaris PKK Kecamatan Panakukang, Siti Nur Asiah mengatakan pihaknya siap mengkampanyekan Germas di masyarakat dengan merutinkan pelaksanaan olahraga bagi warganya sekali sepekan.

Ia juga mengungkapkan akan berkolaborasi dengan pengurus masjid untuk menyampaikan ke masyarakat untuk rutin melaksanakan tiga indikator germas.

"Ini memang perlu terus digemakan, bukan hanya menjadi tugas kader posyandu atau posbindu. Kita akan sama-sama menyampaikan ke masyarakat seperti apa program kunjungan sehat dan pelaksanaan germas yang sangat sederhana, namun seringkali diabaikan. Padahal manfaatnya sangat luar biasa," katanya.*

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024