Sampit (ANTARA) - Intensitas hujan yang terus meningkat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membuat masyarakat setempat, khususnya yang tinggal di kawasan rawan banjir mulai siaga terhadap bencana musiman tersebut.

"Sampai saat ini Antang Kalang alhamdulillah aman dan tidak banjir walau sering hujan deras dan petir," kata Sekretaris Kecamatan Antang Kalang Watmin dihubungi dari Sampit, Jumat.

Antang Kalang adalah salah satu kecamatan yang sebagian wilayahnya rawan banjir. Tidak berlebihan jika masyarakat di kecamatan yang bisa dijangkau dengan waktu tempuh sekitar empat jam dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur itu mulai waspada.

Hujan deras makin sering terjadi sehingga masyarakat setempat mulai waspada. Banjir bisa terjadi ketika hujan deras cukup lama sehingga membuat sungai meluap dan merendam bantaran sungai atau dataran rendah.

Selain Antang Kalang, kecamatan lain di kawasan utara yakni Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, Mentaya Hulu dan Parenggean, juga terdapat kawasan rawan banjir.

Peningkatan intensitas hujan cukup merata di Kotawaringin Timur, termasuk di kecamatan-kecamatan rawan banjir tersebut, namun saat ini belum ada laporan terjadi banjir.

"Kondisi di Parenggean saat ini alhamdulilah aman. Belum ada laporan terjadi banjir. Tapi, kami terus mengimbau masyarakat tetap waspada," kata Camat Parenggean Siyono.

Sementara itu, hujan deras cukup lama mengguyur Sampit pada Jumat siang hingga sore. Hujan yang disertai angin bahkan membuat sebatang pohon di Jalan Pelita tumbang ke badan jalan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengimbau masyarakat Kotawaringin Timur mewaspadai banjir yang bisa terjadi kapan saja karena hujan deras masih berpotensi terjadi.

"Perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir atau bencana hidrologis lainnya yang bisa terjadi kapan saja. Saat ini curah hujan masih normal mas, namun potensi peningkatan intensitas hujan harus diwaspadai," demikian Nur Setiawan.

Pewarta : Kasriadi/Norjani
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024