Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengoptimalkan program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) untuk mencegah kenakalan remaja.
"Kami akan gandeng sejumlah komunitas seni, organisasi olah raga dan komunitas lainnya untuk bersama-sama memberikan bekal ilmu dan keterampilan agar generasi muda tersalurkan kreativitasnya," kata Kepala Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bangka Barat, Suwito di Mentok, Jumat.
Menurut dia, kenakalan remaja di daerah itu masih sering dijumpai, tidak hanya di pusat kota, namun juga terjadi di pelosok karena kurangnya perhatian para orang tua kepada anak-anaknya.
"Kasus kenakalan remaja hampir merata di seluruh kecamatan, ini yang harus menjadi perhatian bersama-sama dalam upaya penanggulangan," ujarnya.
Suwito mengatakan, para remaja memiliki hasrat untuk mencoba-coba sesuatu yang baru sehingga butuh ruang agar keinginan yang menggebu tersebut bisa tersalurkan dengan baik dan terarah.
Keinginan mencoba sesuatu yang baru cukup kuat sehingga butuh pendampingan untuk mengarahkan para remaja sesuai bakat dan minat masing-masing agar terhindar dari pergaulan yang bisa merugikan diri sendiri.
"Para pelaku dalam komunitas seni, olah raga, sastra dan lainnya akan kami libatkan agar mereka bisa melakukan pendampingan, bimbingan para remaja yang ada di sekitarnya," katanya.
Permasalahan kenakalan remaja tidak hanya bisa diatasi atau tanggung jawab pemerintah daerah, namun butuh keterlibatan seluruh pihak, sekolah, pemangku kepentingan, swasta dan masyarakat.
"Kami memiliki keterbatasan, untuk itu butuh campur tangan masyarakat, terutama para orang tua untuk mengarahkan para remaja agar kreatif dan positif sesuai bakat dan minat masing-masing," katanya.
Ia optimistis, berbagai kenakalan remaja, seperti kebut-kebutan di jalan raya, mabuk-mabukan, perundungan, dan lainnya akan hilang dengan sendirinya jika para remaja disibukkan dengan kegiatan positif di luar sekolah.
"Kami berharap pola pendampingan dengan melibatkan pelaku seni, olah raga dan pegiat komunitas bisa membantu kami dalam menyiapkan generasi muda yang berkarakter dan mampu bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat," katanya.
"Kami akan gandeng sejumlah komunitas seni, organisasi olah raga dan komunitas lainnya untuk bersama-sama memberikan bekal ilmu dan keterampilan agar generasi muda tersalurkan kreativitasnya," kata Kepala Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bangka Barat, Suwito di Mentok, Jumat.
Menurut dia, kenakalan remaja di daerah itu masih sering dijumpai, tidak hanya di pusat kota, namun juga terjadi di pelosok karena kurangnya perhatian para orang tua kepada anak-anaknya.
"Kasus kenakalan remaja hampir merata di seluruh kecamatan, ini yang harus menjadi perhatian bersama-sama dalam upaya penanggulangan," ujarnya.
Suwito mengatakan, para remaja memiliki hasrat untuk mencoba-coba sesuatu yang baru sehingga butuh ruang agar keinginan yang menggebu tersebut bisa tersalurkan dengan baik dan terarah.
Keinginan mencoba sesuatu yang baru cukup kuat sehingga butuh pendampingan untuk mengarahkan para remaja sesuai bakat dan minat masing-masing agar terhindar dari pergaulan yang bisa merugikan diri sendiri.
"Para pelaku dalam komunitas seni, olah raga, sastra dan lainnya akan kami libatkan agar mereka bisa melakukan pendampingan, bimbingan para remaja yang ada di sekitarnya," katanya.
Permasalahan kenakalan remaja tidak hanya bisa diatasi atau tanggung jawab pemerintah daerah, namun butuh keterlibatan seluruh pihak, sekolah, pemangku kepentingan, swasta dan masyarakat.
"Kami memiliki keterbatasan, untuk itu butuh campur tangan masyarakat, terutama para orang tua untuk mengarahkan para remaja agar kreatif dan positif sesuai bakat dan minat masing-masing," katanya.
Ia optimistis, berbagai kenakalan remaja, seperti kebut-kebutan di jalan raya, mabuk-mabukan, perundungan, dan lainnya akan hilang dengan sendirinya jika para remaja disibukkan dengan kegiatan positif di luar sekolah.
"Kami berharap pola pendampingan dengan melibatkan pelaku seni, olah raga dan pegiat komunitas bisa membantu kami dalam menyiapkan generasi muda yang berkarakter dan mampu bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat," katanya.