Mamuju (ANTARA) - Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Polewali Mandar menjamin stok beras di wilayah kerjanya, yang meliputi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Mamasa, Majene dan Polewali Mandar (Polman), aman hingga akhir tahun.

Kepala Perum Bulog Subdivre Polewali Mandar Muhammad Yatsir, dihubungi dari Mamuju, Rabu mengatakan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 3.000 ton.

"Stok beras saat ini lebih 3.000 ton dan itu cukup hingga beberapa bulan ke depan, bahkan kami optimistis stoknya aman hingga akhir tahun ini," terang Muhammad Yatsir.

Namun, ia mengaku bahwa harga beras di pasaran di Kabupaten Polewali Mandar saat ini mengalami lonjakan.

Melonjaknya harga beras, khususnya beras medium di daerah itu disebabkan beras banyak dijual ke luar, seperti Palu Sulawesi Tengah dan Manado Sulawesi Utara.

Harga beras saat ini di pasaran lanjut Muhammad Yatsir, mencapai Rp8.500 hingga Rp8.600 per kilogram.

"Harga beras sekarang agak naik dan belum bisa kita kendalikan. Harganya terlalu tinggi dan terlalu mahal, baik yang masuk di pasaran umum maupun Bolug," ujarnya.

"Kalau berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan, harga beras medium Rp8.300 tapi sekarang harganya Rp8.500 sampai Rp8.600 per kilogram. Jadi, untuk panen di bulan 'gaduh' ini Bulog kurang menyerap sebab lebih banyak diambil dari luar daerah seperti Manado dan Palu," jelas Muhammad Yatsir.

Selain melakukan penetrasi pasar kata Muhammad Yatsir, pihak Bulog Subdivre Polewali Mandar juga terus melakukan pendekatan kepada para mitra kerjanya untuk menekan tingginya harga beras di daerah itu.

"Kami terus membina ke pihak penggilingan dan mitra-mitra yang masih loyal menjual berasnya kepada kami Bulog dan yang lain menjual berasnya ke luar, sesuai mekanisme pasar. Penetrasi pasar juga masih terus kami lakukan," kata Muhammad Yatsir.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024