Makassar (ANTARA) - Pimpinan PT BNI wilayah Makassar Hadi Santoso mengatakannya terus berkomitmen dalam membantu para petani, nelayan termasuk UKM agar bisa bangkit pada masa pandemi.

"Dalam rangka pencepatan ini kami sangat mendukung. Kami ingin membantu mulai dari yang kecil, yakni mulai dari petani," katanya pada acara penandatanganan MoU bersama Pemprov Sulawesi Selatan di Makassar, Jumat.

"Kami bentuk kelompok kecil untuk mengumpulkan hasil pertanian dan menjaga harga pertanian ini. Kami bisa memberikan kredit ini mulai dari yang kecil sampai pada Rp1 miliar," lanjut dia.

PT BNI sendiri berharap, bisa tumbuh bersama dengan masyarakat untuk mendukung kesejahteraan. Yang paling penting, BNI juga wajib mendukung program Gubernur Sulsel.

"Kami dukung petani padi, jagung, porang, nelayan dan masih banyak yang lainnya. BNI siap mensukseskan program Bapak Gubernur dan kami berharap ekonomi ini segera pulih kembali," jelasnya.

Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, mengatakan Pemprov akan menyiapkan diri untuk menjadi penyangga harga jagung di petani. Apalagi, hampir setiap tahun harga jagung anjlok, dan membuat petani mengalami kerugian.

Ia mengingatkan kepada seluruh perusahaan yang banyak menggunakan jagung kalau hal ini masih terus berlangsung. Pemprov sendiri akan turun tangan untuk menjadi penyangga harga jagung.

"Beras nggak ada masalah lagi karena pemerintah punya HPP (Harga Pokok Penjualan) jauh lebih tinggi dibanding dengan harga pedagang, sehingga pemerintah memang melindungi hasil-hasil petani. Tapi di jagung, jujur saja petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem cartel," ujarnya.

"Maka kami sudah ingatkan seluruh perusahaan yang menggunakan banyak jagung, kalau ini terus terjadi setiap panen raya, harga pada jatuh, pemerintah sekarang sudah mempersiapkan diri menjadi penyangga," sambungnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024