Maros (ANTARA) - Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung yang berada di Kabupaten Maros dengan keindahan air terjun dan pemandangan alamnya, ramai dikunjungi warga Kabupaten Maros dan Kota Makassar pada akhir pekan.
"Berwisata pada akhir pekan dengan kondisi cuaca cerah seperti ini, sangat tepat menikmati air terjun dan pemandangan di pegunungan karst (batu kapur)," kata salah seorang pengunjung Syamsiah di Maros, Sabtu.
Dia mengatakan libur Hari Raya Imlek 2572/2021 dan akhir pekan seperti ini menjadi momentum untuk bersantai bersama keluarga ataupun teman setelah bekerja dari rumah ataupun di kantor dalam sepekan.
Sementara itu salah seorang pengelola TWA Bantmurung, M Natsir mengatakan selama dua hari terakhir pengujung cukup banyak dibanding hari-hari biasa pada masa pandemi COVID-19.
Sebelum masa pandemi, lanjut dia, pada akhir pekan rata-rata 500 pengunjung. Namun saat pandemi setelah ada pembukaan objek wisata lagi dengan penerapan protokol kesehatan, hanya sepertiga atau setengah dari jumlah kondisi normal.
Menurut dia, pada masa pandemi COVID-19 aktivitas sempat dihentikan, namun pada new normal sudah mulai dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelum masuk dan membeli tiket, kata dia, pengunjung harus menggunakan masker dan mencuci tangan di dekat gerbang.
"Ada petugas kami yang senantiasa berkeliling mengawasi pengunjung, yang lalai menggunakan masker akan ditegur dan diberikan peringatan," katanya.
"Berwisata pada akhir pekan dengan kondisi cuaca cerah seperti ini, sangat tepat menikmati air terjun dan pemandangan di pegunungan karst (batu kapur)," kata salah seorang pengunjung Syamsiah di Maros, Sabtu.
Dia mengatakan libur Hari Raya Imlek 2572/2021 dan akhir pekan seperti ini menjadi momentum untuk bersantai bersama keluarga ataupun teman setelah bekerja dari rumah ataupun di kantor dalam sepekan.
Sementara itu salah seorang pengelola TWA Bantmurung, M Natsir mengatakan selama dua hari terakhir pengujung cukup banyak dibanding hari-hari biasa pada masa pandemi COVID-19.
Sebelum masa pandemi, lanjut dia, pada akhir pekan rata-rata 500 pengunjung. Namun saat pandemi setelah ada pembukaan objek wisata lagi dengan penerapan protokol kesehatan, hanya sepertiga atau setengah dari jumlah kondisi normal.
Menurut dia, pada masa pandemi COVID-19 aktivitas sempat dihentikan, namun pada new normal sudah mulai dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelum masuk dan membeli tiket, kata dia, pengunjung harus menggunakan masker dan mencuci tangan di dekat gerbang.
"Ada petugas kami yang senantiasa berkeliling mengawasi pengunjung, yang lalai menggunakan masker akan ditegur dan diberikan peringatan," katanya.