Makassar (ANTARA) - PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar tengah menyiapkan dua unit kapal pesanan Pemprov Sulawesi Selatan untuk layanan rumah sakit (RS) terapung.
"Ada dua unit kapal ready yang akan dimodifikasi untuk layanan RS terapung, anggarannya sekitar Rp5 miliar per unit," kata Dirut PT IKI Makassar Diana Rosa di Makassar, Jumat.
Kendati demikian, lanjut dia, masih akan digodok oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman agar lebih efisien.
Secara umum, kata Diana, pihaknya sudah siap untuk memenuhi target plt gubernur bahwa bertepatan dengan HUT Sulsel kedua kapal itu sudah rampung.
"Kami berkomitmen tiga bulan kapal itu selesai dimodifikasi," ujarnya.
Sementara itu Plt gubernur Sulsel mengatakan pengadaan kapal RS itu sangat penting mengingat sebagian warga Sulsel berada di pulau-pulau kecil yang tersebar di 200 pulau berpenghuni.
KP RS tersebut, lanjut dia, utamanya dapat digunakan untuk membantu persalinan dan penanganan sakit yang bersifat darurat atau emergensi.
Dia mengatakan, kapal RS itu juga nanti akan disiapkan dokter spesialis, sehingga untuk membantu proses persalinan yang tidak normal bisa hanya sekitar 30 menit.
Hal itu dinilai penting, mengingat angka kematian ibu saat melahirkan rawan terjadi di pulau-pulau yang jauh dari RS umum.
"Ada dua unit kapal ready yang akan dimodifikasi untuk layanan RS terapung, anggarannya sekitar Rp5 miliar per unit," kata Dirut PT IKI Makassar Diana Rosa di Makassar, Jumat.
Kendati demikian, lanjut dia, masih akan digodok oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman agar lebih efisien.
Secara umum, kata Diana, pihaknya sudah siap untuk memenuhi target plt gubernur bahwa bertepatan dengan HUT Sulsel kedua kapal itu sudah rampung.
"Kami berkomitmen tiga bulan kapal itu selesai dimodifikasi," ujarnya.
Sementara itu Plt gubernur Sulsel mengatakan pengadaan kapal RS itu sangat penting mengingat sebagian warga Sulsel berada di pulau-pulau kecil yang tersebar di 200 pulau berpenghuni.
KP RS tersebut, lanjut dia, utamanya dapat digunakan untuk membantu persalinan dan penanganan sakit yang bersifat darurat atau emergensi.
Dia mengatakan, kapal RS itu juga nanti akan disiapkan dokter spesialis, sehingga untuk membantu proses persalinan yang tidak normal bisa hanya sekitar 30 menit.
Hal itu dinilai penting, mengingat angka kematian ibu saat melahirkan rawan terjadi di pulau-pulau yang jauh dari RS umum.