Belopa, Sulsel (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, memerlukan dana sekitar Rp3 miliar untuk menghijaukan kembali bagian hulu dan bantaran sungai yang melintasi empat kecamatan di kabupaten ini.
Bupati Luwu Andi Mudzakkar di Belopa, Kamis, mengharapkan uluran tangan pemerintah Provinsi Sulsel dan pemerintah pusat untuk membantu penghijauan bagian hulu dan bantaran sungai yang sebagian besar areal perkebunan kakao milik masyarakat setempat.
Beberapa sungai yang melintasi empat kecamatan di daerah sentra perkebunan kakao Sulsel tersebut antara lain Sungai Suli, Sungai Cimpu, Sungai Larompong, Sungai Keppe, Sungai Sampano dan Sungai Temboe.
Banjir Bandang yang melanda empat kecamatan di Luwu pekan lalu disebabkan sungai yang bermuara di Teluk Bone tersebut meluap, sehingga menggenangi ratusan hektare tanaman kakao, tambak serta merusak puluhan rumah warga.
Banjir bandang terbesar yang pernah terjadi di daerah itu mengakibatkan kerugian sekitar Rp10 miliar, kata Bupati Andi Mudzakkar saat menerima bantuan untuk korban banjir di posko kantor Kecamatan Suli.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan bernilai Rp150 juta kepada korban banjir sebagai tahap awal yang diterima Bupati Luwu.
Perwakilan BNPB Riki meminta Pemkab Luwu segera memasukkan proposal kepada pemerintah untuk mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan korban bencana, begitu pula dengan perkiraan anggaran penghijauan bagian hulu dan bantaran sungai.
Pemprov Sulsel telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir senilai Ro60 juta dalam bentuk makanan, selimut, dan obat-obatan. (T.S016/N002)
Bupati Luwu Andi Mudzakkar di Belopa, Kamis, mengharapkan uluran tangan pemerintah Provinsi Sulsel dan pemerintah pusat untuk membantu penghijauan bagian hulu dan bantaran sungai yang sebagian besar areal perkebunan kakao milik masyarakat setempat.
Beberapa sungai yang melintasi empat kecamatan di daerah sentra perkebunan kakao Sulsel tersebut antara lain Sungai Suli, Sungai Cimpu, Sungai Larompong, Sungai Keppe, Sungai Sampano dan Sungai Temboe.
Banjir Bandang yang melanda empat kecamatan di Luwu pekan lalu disebabkan sungai yang bermuara di Teluk Bone tersebut meluap, sehingga menggenangi ratusan hektare tanaman kakao, tambak serta merusak puluhan rumah warga.
Banjir bandang terbesar yang pernah terjadi di daerah itu mengakibatkan kerugian sekitar Rp10 miliar, kata Bupati Andi Mudzakkar saat menerima bantuan untuk korban banjir di posko kantor Kecamatan Suli.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan bernilai Rp150 juta kepada korban banjir sebagai tahap awal yang diterima Bupati Luwu.
Perwakilan BNPB Riki meminta Pemkab Luwu segera memasukkan proposal kepada pemerintah untuk mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan korban bencana, begitu pula dengan perkiraan anggaran penghijauan bagian hulu dan bantaran sungai.
Pemprov Sulsel telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir senilai Ro60 juta dalam bentuk makanan, selimut, dan obat-obatan. (T.S016/N002)