Makassar (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mendukung pengembangan ekowisata Danau Matano yang merupakan salah satu destinasi wisata yang dinilai mampu menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
"Hal ini sejalan dengan misi PT Vale yakni mengubah sumber daya alam menjadi kemakmuran dan pembangunan yang berkelanjutan," kata Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale Indonesia Tbk Ardian Indra Putra ketika menanggapi pengembangan ekowisata Danau Matano di Luwu Timur, Selasa.
Ia mengatakan salah satu bentuk dukungan tersebut yakni perusahaan tambang nikel itu memfasilitasi pemancangan tiang pertama tambatan perahu wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano pada akhir pekan lalu.
Menurut dia, destinasi wisata ini akan menjadi salah satu sektor yang menjadi penopang ekonomi daerah, selain sektor tambang yang sudah ada.
Dia juga mengatakan bahwa jika ada masanya pertambangan sudah tidak bisa lagi digantungkan, maka sektor pertanian dan pariwisata bisa menjadi tumpuan penghidupan yang berkelanjutan.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, melalui program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), ini sebagai bentuk ikhtiar bersama untuk mulai menghadirkan alternatif sektor unggulan Luwu Timur yang sesuai dengan potensi alam tersedia.
"Sektor pariwisata bisa menjadi salah satu yang kita harapkan ke depan,” ujarnya.
Menurut Ardian, dukungan program untuk wisata Desa Matano ini telah melewati beberapa tahapan hingga akhirnya terealisasikan. Melalui inisiatif ini bukan hanya PT Vale yang akan berkontribusi, tapi juga masyarakat memiliki inisiatif untuk bersinergi, sehingga hasilnya kelak bisa dirasakan bersama.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur , Andi Tabacina mengatakan, Desa Matano masuk dalam 50 besar dari 3.000 yang ikut dalam penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Luwu Timur merupakan daerah terbanyak destinasi wisatanya yang mendaftarkan potensi wisatanya dalam penilaian ADWI, yaitu sebanyak 61 desa," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dukungan dari PT Vale patut diapresiasi, karena telah membantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan Wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano, Lutim.
"Hal ini sejalan dengan misi PT Vale yakni mengubah sumber daya alam menjadi kemakmuran dan pembangunan yang berkelanjutan," kata Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale Indonesia Tbk Ardian Indra Putra ketika menanggapi pengembangan ekowisata Danau Matano di Luwu Timur, Selasa.
Ia mengatakan salah satu bentuk dukungan tersebut yakni perusahaan tambang nikel itu memfasilitasi pemancangan tiang pertama tambatan perahu wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano pada akhir pekan lalu.
Menurut dia, destinasi wisata ini akan menjadi salah satu sektor yang menjadi penopang ekonomi daerah, selain sektor tambang yang sudah ada.
Dia juga mengatakan bahwa jika ada masanya pertambangan sudah tidak bisa lagi digantungkan, maka sektor pertanian dan pariwisata bisa menjadi tumpuan penghidupan yang berkelanjutan.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, melalui program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), ini sebagai bentuk ikhtiar bersama untuk mulai menghadirkan alternatif sektor unggulan Luwu Timur yang sesuai dengan potensi alam tersedia.
"Sektor pariwisata bisa menjadi salah satu yang kita harapkan ke depan,” ujarnya.
Menurut Ardian, dukungan program untuk wisata Desa Matano ini telah melewati beberapa tahapan hingga akhirnya terealisasikan. Melalui inisiatif ini bukan hanya PT Vale yang akan berkontribusi, tapi juga masyarakat memiliki inisiatif untuk bersinergi, sehingga hasilnya kelak bisa dirasakan bersama.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur , Andi Tabacina mengatakan, Desa Matano masuk dalam 50 besar dari 3.000 yang ikut dalam penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Luwu Timur merupakan daerah terbanyak destinasi wisatanya yang mendaftarkan potensi wisatanya dalam penilaian ADWI, yaitu sebanyak 61 desa," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dukungan dari PT Vale patut diapresiasi, karena telah membantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan Wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano, Lutim.