Majene, Sulbar (ANTARA News) - Warga Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menemukan tiga buah prasasti kuno pada dua tempat yang berbeda, prasasti itu diklaim merupakan penemuan pertama di kawasan Sulawesi.
Prasasti tersebut ditemukan warga pada dua tempat berbeda, yaitu Kecamatan Malunda sebanyak dua prasasti dengan panjang 50 sentimeter dan lebar 15 sentimeter. Sementara itu, satu prasasti lainnya ditemukan di Kecamatan Banggae dengan panjang 50 sentimeter dan lebar 40 sentimeter.
Kepala Museum Mandar Majene, Ahmad Hasan di Majene, Kamis, mengungkapkan pada awalnya prasasti tersebut ditemukan oleh warga yang bekerja sebagai penambang batu.
"Saat melihatnya, saya kaget dan seolah tidak percaya sebab penemuan prasasti di Sulawesi belum pernah terjadi selama ini. Saya pastikan ini yang pertama di Sulawesi," ungkapnya.
Dia mengatakan, prasasti yang pertama di temukan di Lingkungan Bukku Kelurahan Banggae Kecamatan Banggae, persis di dekat menhir pemujaan yang dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan Batu Miana.
Sementara dua buah prasasti lainnya ditemukan di sekitar Kota Tinggi Kecamatan Malunda, dengan tulisan yang belum diketahui artinya.
"Salah satu prasasti yang ditemukan di Kecamatan Banggae berisi tulisan Lontara Mandar yang diperkirakan merupakan warisan dari abad ke-15. Namun tulisan yang tertera pada batu yang satunya belum diketahui tulisan apa, tapi kemungkinan huruf Pallawa," terang Ahmad Hasan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Majene, Mitthar Thala Ali mengatakan pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut atas penemuan benda yang memiliki nilai sejarah tersebut, bahkan bila perlu akan dilakukan kajian arkeologi.
Lokasi penemuan juga akan dilakukan pemagaran sebab kemungkinan masih ada benda sejarah yang dapat ditemukan setelah proses penelitian bisa dilakukan oleh ahli arkeologi sebab dalam satu tempat biasanya terdapat berbagai macam prasasti yang bisa ditemukan. (T.KR-AHN/Y008)
Prasasti tersebut ditemukan warga pada dua tempat berbeda, yaitu Kecamatan Malunda sebanyak dua prasasti dengan panjang 50 sentimeter dan lebar 15 sentimeter. Sementara itu, satu prasasti lainnya ditemukan di Kecamatan Banggae dengan panjang 50 sentimeter dan lebar 40 sentimeter.
Kepala Museum Mandar Majene, Ahmad Hasan di Majene, Kamis, mengungkapkan pada awalnya prasasti tersebut ditemukan oleh warga yang bekerja sebagai penambang batu.
"Saat melihatnya, saya kaget dan seolah tidak percaya sebab penemuan prasasti di Sulawesi belum pernah terjadi selama ini. Saya pastikan ini yang pertama di Sulawesi," ungkapnya.
Dia mengatakan, prasasti yang pertama di temukan di Lingkungan Bukku Kelurahan Banggae Kecamatan Banggae, persis di dekat menhir pemujaan yang dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan Batu Miana.
Sementara dua buah prasasti lainnya ditemukan di sekitar Kota Tinggi Kecamatan Malunda, dengan tulisan yang belum diketahui artinya.
"Salah satu prasasti yang ditemukan di Kecamatan Banggae berisi tulisan Lontara Mandar yang diperkirakan merupakan warisan dari abad ke-15. Namun tulisan yang tertera pada batu yang satunya belum diketahui tulisan apa, tapi kemungkinan huruf Pallawa," terang Ahmad Hasan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Majene, Mitthar Thala Ali mengatakan pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut atas penemuan benda yang memiliki nilai sejarah tersebut, bahkan bila perlu akan dilakukan kajian arkeologi.
Lokasi penemuan juga akan dilakukan pemagaran sebab kemungkinan masih ada benda sejarah yang dapat ditemukan setelah proses penelitian bisa dilakukan oleh ahli arkeologi sebab dalam satu tempat biasanya terdapat berbagai macam prasasti yang bisa ditemukan. (T.KR-AHN/Y008)