Makassar (ANTARA) - Bupati Wajo Amran Mahmud mengemukakan keseriusan Pemkab Wajo mendukung dan mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel, saat berbicara pada talkshow pameran kerajinan The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023.
"Kita juga melakukan pembinaan khusus bagi kelompok tani yang akan turut melakukan budi daya dan pengembangan. Guna mendukung ketersediaan bahan atau kokon mesin untuk pemintal canggih yang ada di UPT Logam Alsintan dan Tekstil Dinas Perindustrian Sulsel di Wajo," ujar Amran di Makassar, Kamis.
Ia memaparkan strategi pengembangan sutera di daerahnya, mengingat Kabupaten Wajo memang terkenal sebagai sentra penghasil kain tenun sutera, bukan hanya di Sulsel tapi juga Indonesia hingga mancanegara.
Pada 2023,i pihaknya akan menyiapkan lahan untuk tambahan satu juta pohon murbei. Selain itu, juga akan fokus pada peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM).
Amran juga mengemukakan bahwa jumlah lahan, kelompok budi daya, maupun tanaman murbei, mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk tahun 2022, setidaknya sudah ada 14 rumah ulat dari 10 kelompok yang telah menghasilkan kokon basah. Kita sudah pernah lakukan panen perdana kokon pada akhir tahun 2022 lalu," ungkapnya.
Ketua DPD PAN Wajo ini meyakini jika saatnya tiba, sutera dari Sulsel khususnya Wajo akan menjadi primadona di pasar nasional, bahkan internasional. Hal itu, kata dia, akan terwujud dengan sinergi semua pemangku kepentingan.
"Tentu untuk pengembalian kejayaan sutera ini, harus kolaborasi dengan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pemerintah Provinsi, telah membantu kita melalui bantuan keuangan," ucapnya.
Amran bersama Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak pada kesempatan ini mendampingi Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memaparkan mengenai pengembalian kejayaan sutera Sulsel.
Inacraft 2023 merupakan pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang memercayakan Sulsel sebagai ikon yang akan mempromosikan produk kerajinan, seni budaya, pariwisata, dan investasinya.
Andi Sudirman menjelaskan, untuk pengembalian kejayaan sutera, tahap pertama yang dilakukan Pemprov Sulsel adalah melengkapi dan menyiapkan tanaman murbei sebagai makanan ulat sutera. Adapun telur ulatnya masih didapatkan dari luar negeri.
"Setelah strategi ini selesai, pabrik sudah jalan, semangat sudah muncul, baru kita pikirkan bagaimana indukan. Kalau kita pikir langsung indukan, maka semangat masyarakat tidak heboh. Kita bikin dulu kehebohan bahwa kita ini bisa," ujar Andi Sudirman.
"Kita juga melakukan pembinaan khusus bagi kelompok tani yang akan turut melakukan budi daya dan pengembangan. Guna mendukung ketersediaan bahan atau kokon mesin untuk pemintal canggih yang ada di UPT Logam Alsintan dan Tekstil Dinas Perindustrian Sulsel di Wajo," ujar Amran di Makassar, Kamis.
Ia memaparkan strategi pengembangan sutera di daerahnya, mengingat Kabupaten Wajo memang terkenal sebagai sentra penghasil kain tenun sutera, bukan hanya di Sulsel tapi juga Indonesia hingga mancanegara.
Pada 2023,i pihaknya akan menyiapkan lahan untuk tambahan satu juta pohon murbei. Selain itu, juga akan fokus pada peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM).
Amran juga mengemukakan bahwa jumlah lahan, kelompok budi daya, maupun tanaman murbei, mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk tahun 2022, setidaknya sudah ada 14 rumah ulat dari 10 kelompok yang telah menghasilkan kokon basah. Kita sudah pernah lakukan panen perdana kokon pada akhir tahun 2022 lalu," ungkapnya.
Ketua DPD PAN Wajo ini meyakini jika saatnya tiba, sutera dari Sulsel khususnya Wajo akan menjadi primadona di pasar nasional, bahkan internasional. Hal itu, kata dia, akan terwujud dengan sinergi semua pemangku kepentingan.
"Tentu untuk pengembalian kejayaan sutera ini, harus kolaborasi dengan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pemerintah Provinsi, telah membantu kita melalui bantuan keuangan," ucapnya.
Amran bersama Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak pada kesempatan ini mendampingi Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memaparkan mengenai pengembalian kejayaan sutera Sulsel.
Inacraft 2023 merupakan pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang memercayakan Sulsel sebagai ikon yang akan mempromosikan produk kerajinan, seni budaya, pariwisata, dan investasinya.
Andi Sudirman menjelaskan, untuk pengembalian kejayaan sutera, tahap pertama yang dilakukan Pemprov Sulsel adalah melengkapi dan menyiapkan tanaman murbei sebagai makanan ulat sutera. Adapun telur ulatnya masih didapatkan dari luar negeri.
"Setelah strategi ini selesai, pabrik sudah jalan, semangat sudah muncul, baru kita pikirkan bagaimana indukan. Kalau kita pikir langsung indukan, maka semangat masyarakat tidak heboh. Kita bikin dulu kehebohan bahwa kita ini bisa," ujar Andi Sudirman.