Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak para mahasiswa ikut serta menjadi agen perdamaian, salah satunya dengan cara menyebarkan narasi-narasi wawasan kebangsaan.
"BNPT mengajak anak muda khususnya mahasiswa di Semarang dapat berperan aktif menyebarkan narasi-narasi perdamaian dan menyebarkan wawasan kebangsaan dengan ideologi Pancasila serta meningkatkan rasa cinta kepada Indonesia," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT saat peresmian Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/3).
BNPT, kata jenderal polisi bintang tiga itu, sangat berharap generasi muda, terutama mahasiswa, bisa menjadi agen perdamaian maupun agen narasi kebangsaan karena kelompok itu merupakan calon-calon pemimpin Indonesia di masa mendatang.
Sebagai agen perdamaian, mahasiswa diharapkan memiliki literasi digital agar tidak mudah dipengaruhi berita hoaks dan narasi-narasi kebencian. Apalagi, generasi muda saat ini adalah generasi digital yang terakses secara luas ke berbagai sumber informasi melalui media sosial.
Di satu sisi, media sosial seringkali disalahgunakan segelintir oknum dalam menyebarkan narasi berbasis kepada ideologi intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang banyak menggunakan narasi-narasi bersifat menyalahgunakan nilai agama, anti-keberagaman, anti-kemanusiaan, dan menghalalkan kekerasan.
"Literasi digital terus dijalankan semua pihak. Tentu bukan hanya oleh pemerintah saja, tetapi dari masyarakat untuk membangun kekuatan masyarakat," ujar lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 tersebut.
Tujuannya agar masyarakat atau siapa saja tidak rentan atau tidak mudah dipengaruhi informasi-informasi hoaks, bernuansa kebencian terhadap kelompok, agama, entitas tertentu dan negara, kata eks Kapolda Papua dan Banten itu.
Boy Rafli juga mengingatkan generasi muda agar selalu waspada karena kelompok-kelompok pengusung ideologi terorisme ingin memecah belah anak bangsa dan menciptakan disintegrasi sosial.
Dengan hadirnya Warung NKRI ke-22 di Semarang bisa menjadi salah satu upaya BNPT dalam meningkatkan narasi-narasi kebangsaan guna meningkatkan pemahaman generasi muda tentang bahaya intoleransi, radikalisme serta terorisme.
Program-program yang diusung Warung NKRI diharapkan dapat mengangkat narasi-narasi kebangsaan dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang relevan dan memiliki pemahaman kebangsaan yang bisa menjadi masukan serta inspirasi bagi anak-anak muda.
"Kita tidak ingin inspirasi anak-anak muda berdasarkan narasi-narasi yang berbasis kebencian yaitu ideologi intoleran radikal terorisme," ujar Boy Rafli
Senada dengan itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah Haerudin mengatakan Jateng siap mendukung semua program deradikalisasi dan kontraradikalisme.
Hal tersebut merujuk pada Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada Terorisme.
"Kami mendukung dan selalu bekerja sama dengan BNPT. Kesbangpol juga punya call center pencegahan dan penanggulangan terorisme," kata dia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT ajak mahasiswa jadi agen perdamaian
"BNPT mengajak anak muda khususnya mahasiswa di Semarang dapat berperan aktif menyebarkan narasi-narasi perdamaian dan menyebarkan wawasan kebangsaan dengan ideologi Pancasila serta meningkatkan rasa cinta kepada Indonesia," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT saat peresmian Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/3).
BNPT, kata jenderal polisi bintang tiga itu, sangat berharap generasi muda, terutama mahasiswa, bisa menjadi agen perdamaian maupun agen narasi kebangsaan karena kelompok itu merupakan calon-calon pemimpin Indonesia di masa mendatang.
Sebagai agen perdamaian, mahasiswa diharapkan memiliki literasi digital agar tidak mudah dipengaruhi berita hoaks dan narasi-narasi kebencian. Apalagi, generasi muda saat ini adalah generasi digital yang terakses secara luas ke berbagai sumber informasi melalui media sosial.
Di satu sisi, media sosial seringkali disalahgunakan segelintir oknum dalam menyebarkan narasi berbasis kepada ideologi intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang banyak menggunakan narasi-narasi bersifat menyalahgunakan nilai agama, anti-keberagaman, anti-kemanusiaan, dan menghalalkan kekerasan.
"Literasi digital terus dijalankan semua pihak. Tentu bukan hanya oleh pemerintah saja, tetapi dari masyarakat untuk membangun kekuatan masyarakat," ujar lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 tersebut.
Tujuannya agar masyarakat atau siapa saja tidak rentan atau tidak mudah dipengaruhi informasi-informasi hoaks, bernuansa kebencian terhadap kelompok, agama, entitas tertentu dan negara, kata eks Kapolda Papua dan Banten itu.
Boy Rafli juga mengingatkan generasi muda agar selalu waspada karena kelompok-kelompok pengusung ideologi terorisme ingin memecah belah anak bangsa dan menciptakan disintegrasi sosial.
Dengan hadirnya Warung NKRI ke-22 di Semarang bisa menjadi salah satu upaya BNPT dalam meningkatkan narasi-narasi kebangsaan guna meningkatkan pemahaman generasi muda tentang bahaya intoleransi, radikalisme serta terorisme.
Program-program yang diusung Warung NKRI diharapkan dapat mengangkat narasi-narasi kebangsaan dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang relevan dan memiliki pemahaman kebangsaan yang bisa menjadi masukan serta inspirasi bagi anak-anak muda.
"Kita tidak ingin inspirasi anak-anak muda berdasarkan narasi-narasi yang berbasis kebencian yaitu ideologi intoleran radikal terorisme," ujar Boy Rafli
Senada dengan itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah Haerudin mengatakan Jateng siap mendukung semua program deradikalisasi dan kontraradikalisme.
Hal tersebut merujuk pada Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada Terorisme.
"Kami mendukung dan selalu bekerja sama dengan BNPT. Kesbangpol juga punya call center pencegahan dan penanggulangan terorisme," kata dia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT ajak mahasiswa jadi agen perdamaian