Makassar (ANTARA) - Mahasiswa Kursus Kerja Profesi (KKP) Fakultas Pertanian Unismuh Makassar fokus mempopulerkan Dusun Wisata Hutan Bambu di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kepala Desa Lekopancing Kaluddin Rapi dalam keterangan yang diterima di Makassar, Jumat mengatakan, sebagai salah satu desa mandiri (maju) di Kabupaten Maros dan mendapatkan kepercayaan sebagai desa wisata, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik bagi pengunjung.
“Peluncuran Dusun Wisata Hutan Bambu (Hutan Bambu) yang digarap mahasiswa KKP Unismuh melalui program kerjanya, dapat membantu Desa Lekopancing sebagai tempat wisata yang memiliki potensi hutan bambu yang dapat dijadikan fun camp spot foto untuk wisatawan dari dalam dan luar Kabupaten Maros,” ujarnya
Dusun Wisata Hutan Bambu merupakan objek wisata yang terletak di Dusun Palagai, dlDesa Lekopancing yang digarap oleh mahasiswa KKP Faperta Unismuh sebagai destinasi wisata hutan bambu yang dapat memanjakan mata para wisatawan dan pecinta alam.
Tempat ini bisa menjadi wisata yang sudah disiapkan untuk wisatawan baik dari dalam maupun luar Desa Lekopancing untuk berkemah, dan penanaman pohon di sepanjang sungai Lekopancing bertujuan untuk menahan erosi air sungai Lekopancing.
Kaluddin Rapi juga mengklaim destinasi tersebut dapat bermanfaat bagi Desa Lekopancing.
“Saya berharap destinasi yang digarap oleh mahasiswa KKP Unismuh ini dapat bermanfaat bagi desa dan masyarakat Lekopancing kedepannya,” ujarnya.
“Dan untuk penanaman pohon semoga mampu menahan erosi air sungai dan bibit buahnya dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam di depan rumahnya agar buahnya dapat dinikmati oleh masyarakat Dusun Palagai dan Desa Lekopancing,” lanjut Kaluddin Rapi. Dekan Faperta Unismuh Dr Andi Khaeriyah MPd IPU, turut
hadir Terima kasih kepada Kepala Desa Lekopancing yang telah menerima mahasiswa dari KKP Unismuh yang telah mencanangkan desa wisata hutan bambu dan penanaman pohon di bantaran sungai Sungai Lekopancing.
Peresmian Dusun Wisata Hutan Bambu Palagai yang dikaitkan dengan Penanaman Pohon di Tepian Sungai, di Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros ini juga dihadiri oleh Ketua Forum DAS Sulsel, Dekan Fakultas Pertanian Kecamatan Tanralili , Kapolres Tanralili, Danramil Tompobulu-Tanralili, Kepala Desa Lekopancing beserta seluruh perangkat desa dan tamu undangan.
Kepala Desa Lekopancing Kaluddin Rapi dalam keterangan yang diterima di Makassar, Jumat mengatakan, sebagai salah satu desa mandiri (maju) di Kabupaten Maros dan mendapatkan kepercayaan sebagai desa wisata, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik bagi pengunjung.
“Peluncuran Dusun Wisata Hutan Bambu (Hutan Bambu) yang digarap mahasiswa KKP Unismuh melalui program kerjanya, dapat membantu Desa Lekopancing sebagai tempat wisata yang memiliki potensi hutan bambu yang dapat dijadikan fun camp spot foto untuk wisatawan dari dalam dan luar Kabupaten Maros,” ujarnya
Dusun Wisata Hutan Bambu merupakan objek wisata yang terletak di Dusun Palagai, dlDesa Lekopancing yang digarap oleh mahasiswa KKP Faperta Unismuh sebagai destinasi wisata hutan bambu yang dapat memanjakan mata para wisatawan dan pecinta alam.
Tempat ini bisa menjadi wisata yang sudah disiapkan untuk wisatawan baik dari dalam maupun luar Desa Lekopancing untuk berkemah, dan penanaman pohon di sepanjang sungai Lekopancing bertujuan untuk menahan erosi air sungai Lekopancing.
Kaluddin Rapi juga mengklaim destinasi tersebut dapat bermanfaat bagi Desa Lekopancing.
“Saya berharap destinasi yang digarap oleh mahasiswa KKP Unismuh ini dapat bermanfaat bagi desa dan masyarakat Lekopancing kedepannya,” ujarnya.
“Dan untuk penanaman pohon semoga mampu menahan erosi air sungai dan bibit buahnya dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam di depan rumahnya agar buahnya dapat dinikmati oleh masyarakat Dusun Palagai dan Desa Lekopancing,” lanjut Kaluddin Rapi. Dekan Faperta Unismuh Dr Andi Khaeriyah MPd IPU, turut
hadir Terima kasih kepada Kepala Desa Lekopancing yang telah menerima mahasiswa dari KKP Unismuh yang telah mencanangkan desa wisata hutan bambu dan penanaman pohon di bantaran sungai Sungai Lekopancing.
Peresmian Dusun Wisata Hutan Bambu Palagai yang dikaitkan dengan Penanaman Pohon di Tepian Sungai, di Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros ini juga dihadiri oleh Ketua Forum DAS Sulsel, Dekan Fakultas Pertanian Kecamatan Tanralili , Kapolres Tanralili, Danramil Tompobulu-Tanralili, Kepala Desa Lekopancing beserta seluruh perangkat desa dan tamu undangan.