Mamuju (ANTARA) - Kontraktor diminta untuk menyelesaikan pembangunan kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) tepat waktu agar secepatnya dapat difungsikan.
"Sesuai jadwal pekerjaannya, maka pelaksanaan pembangunan kantor Gubernur Sulbar harus selesai dikerjakan pada bulan September 2023," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar, Muhammad Idris Dp di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, kontraktor PT Brantas Abipraya yang merupakan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), diminta untuk mengerjakan pembangunan kantor Gubernur Sulbar tepat waktu, agar kantor Gubernur Sulbar dapat segera difungsikan melakukan pelayanan pemerintahan.
Baca juga: Sekdaprov minta percepat penyelesaian pembangunan kantor gubernur Sulbar
Baca juga: Konstruksi bangunan Kantor Gubernur Sulbar tahan gempa hingga magnitudo 8,5
Ia menyampaikan, bahwa sejak kantor gubernur Sulbar dirusak gempa magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021 lalu, maka aktivitas Penjabat Gubernur Sulbar terpaksa menggunakan rumah jabatan Wakil Gubernur untuk dijadikan kantor gubernur sementara, demi tetap berlanjutnya pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
Sehingga, kontraktor pelaksana dapat bekerja dengan baik dan mengutamakan kualitas bangunan dan menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, karena sudah sangat dibutuhkan, katanya.
Menurut Sekda, pembangunan kantor Gubernur Sulbar menelan APBN sebesar Rp109 miliaran serta dibangun tiga lantai.
"Kantor Gubernur Sulbar yang baru ini didesain agar anti gempa, serta dibangun dengan desain 227 tiang bangunan," katanya.
"Sesuai jadwal pekerjaannya, maka pelaksanaan pembangunan kantor Gubernur Sulbar harus selesai dikerjakan pada bulan September 2023," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar, Muhammad Idris Dp di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, kontraktor PT Brantas Abipraya yang merupakan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), diminta untuk mengerjakan pembangunan kantor Gubernur Sulbar tepat waktu, agar kantor Gubernur Sulbar dapat segera difungsikan melakukan pelayanan pemerintahan.
Baca juga: Sekdaprov minta percepat penyelesaian pembangunan kantor gubernur Sulbar
Baca juga: Konstruksi bangunan Kantor Gubernur Sulbar tahan gempa hingga magnitudo 8,5
Ia menyampaikan, bahwa sejak kantor gubernur Sulbar dirusak gempa magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021 lalu, maka aktivitas Penjabat Gubernur Sulbar terpaksa menggunakan rumah jabatan Wakil Gubernur untuk dijadikan kantor gubernur sementara, demi tetap berlanjutnya pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
Sehingga, kontraktor pelaksana dapat bekerja dengan baik dan mengutamakan kualitas bangunan dan menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, karena sudah sangat dibutuhkan, katanya.
Menurut Sekda, pembangunan kantor Gubernur Sulbar menelan APBN sebesar Rp109 miliaran serta dibangun tiga lantai.
"Kantor Gubernur Sulbar yang baru ini didesain agar anti gempa, serta dibangun dengan desain 227 tiang bangunan," katanya.