Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masuk ke gudang Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

“Hari ini kita pastikan beras SPHP dari Perum Bulog 500 ton masuk ke Gudang Food Station, kemudian 1.500 ton sampai sore ini juga akan masuk ke Gudang Food Station, jadi hari ini akan terdistribusikan hingga 2.000 ton," kata Kepala NFA Arief dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

Arief menuturkan dengan penggelontoran beras SPHP dengan total sebanyak 2.000 ton tersebut berpotensi menurunkan harga beras di PIBC

“Dengan ini, hari ini atau besok sudah mulai keliatan penurunan harga beras di Cipinang. Ini karena harga beras yang dijual disini harganya tidak lebih Rp10.385 per kh," ucapnya.

Lebih lanjut Arief mengatakan pentingnya kolaborasi yang sinergis dalam upaya stabilisasi beras nasional. Arief mengajak saling bahu membahu dan gotong royong guna implementasi berbagai program untuk menekan harga beras.

"Kita telah menggelontorkan CBP antara lain melalui penyaluran bantuan pangan beras, gerakan pangan murah, dan beras SPHP yang sudah kita gencarkan pula melalui PIBC. Apalagi PIBC merupakan barometer pasar beras nasional. Untuk itu, mari kita saling berkolaborasi dan bahu membahu," tuturnya.

Adapun mulai 13 September, pemerintah secara masif menyalurkan beras SPHP ke PIBC dengan tujuan semakin memperluas jangkauan beras SPHP.

Untuk tahap awal, Bulog akan mengirimkan total 4.500 ton ke PIBC dengan rincian 1.500 ton ke 50 pedagang terverifikasi dan sebanyak 3.000 ton dikirim ke gudang Food Station di PIBC.

Pedagang tingkat eceran dan pasar turunan bisa mendapat beras SPHP dengan harga paling tinggi Rp10.385 per kg dan harga eceran tertinggi masyarakat adalah Rp10.900 per kg.

"Kita meyakini dengan adanya mekanisme penyaluran seperti ini akan mempengaruhi harga beras, terutama beras jenis medium,” kata dia.


Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024