Makassar (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Makassar Karmila Hasmin Marunta memastikan bahwa harga beras di pasar tradisional terbilang stabil, mulai dari beras SPHP hingga beras premium.
Hal tersebut disampaikan setelah melakukan monitoring ke Pasar Pa'baeng-Baeng Makassar sebagai salah satu pasar pencatatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang menjadi tolak ukur terhadap kenaikan harga beras di Kota Makassar.
"Alhamdulillah di Pasar Pabaeng-Baeng, ada empat kios yang merupakan pengecer dan semua sudah bermitra dengan Bulog, kita mendapatkan harga masih stabil di tingkat beras medium dan untuk SPHP sendiri, mereka menjual di harga Rp60.000 per 5 kg," ungkap Karmila di Makassar, Jumat.
Karmila menyebut pembelian beras SPHP di gudang Bulog terbilang lancar, dengan pembelian oleh pengecer sekali dalam dua minggu. Bahkan, jika perputaran penjualan lebih cepat, maka mereka melakukan PO (Pre Order) sekali sepekan.
Bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Karmila menyebut pihaknya masih melakukan gerakan pasar murah yang titiknya berpindah-pindah setiap hari dan juga membatasi pembelian, hanya dua sak per orang (maksimal).
"Khusus di Kota Makassar, kita setiap hari melakukan penjualan di empat titik yang berbeda setiap harinya. Pembelian beras SPHP itu hanya boleh dua sak atau 10 kilo per sekali transaksi, agar semua masyarakat bisa membelinya dan tidak terjadi penimbunan di masyarakat," ujarnya.
Karmila juga memastikan bahwa penyaluran Beras SPHP bulanan telah dilakukan dengan target 1.200 ton per bulan untuk lima daerah, yakni Kabupaten Takalar, Gowa, Maros, Pangkep dan Kota Makassar. Sementara di September ini, penyaluran beras SPHP berada di angka 900 ton.
Pemilik kios dari pengecer beras SPHP bernama Sudarmin menyebut sebanyak 20 hingga 40 sak laku terjual setiap harinya. Volumenya sebesar 5 kg per sak. Menurutnya, angka ini bisa saja lebih, namun pembelian terbatas, maksimal pembelian dua ak per orang.
"Kita pakai aplikasi jadi setiap yang laku kita foto dan upload di aplikasi. Jadi semuanya transparan," kata dia.
Sudarmin menambahkan, tidak ada perbedaan penjualan di awal tahun dan di akhir tahun, sebab para pelanggannya telah mengetahui harga paten yang ditetapkan pemerintah melalui Bulog.

